Warga Baning Kecewa Pemerintah

Jalan Rusak Belasan Tahun Tak Tersentuh
SINTANG – Akibat ruas jalan tak kunjung diperbaiki, warga desa Baning Kota Sintang, Kalimantan Barat melakukan aksi protes dengan menanam pohon pisang dan pohon kelapa di titik ruas Jalan Oevang Oeray Sintang yang rusak parah, Kamis (20/11).
Jalan rusak berlubang yang tak kunjung diperbaiki ini juga, menurut warga, kerap memicu kecelakaan bagi pengendara. Warga mengancam, jika jalan tersebut sampai tahun 2015 nanti tidak kunjung diperbaiki, mereka akan menutup jalan dan mengaspal sendiri dengan biaya swadaya.
Salah seorang warga setempat, Agus Priyatno, mengatakan warga sudah tidak sabar menunggu perhatian pemerintah. “Sudah belasan tahun jalan ini tidak diperhatikan. Sudah beberapa kali berganti bupati dan gubernur, belum ada sama sekali perhatian,” keluhnya.
Ia juga mengatakan, warga merasa bosan mendengar dan gerah terkait siapa yang bertanggung jawab dan berwewenang atas pemeliharaan jalan tersebut. “Kami sudah coba tanya ke Pemkab Sintang, dan mengatak jalan tersebut wewenang provinsi,” katanya.
Harapan warga, hanya meminta Jalan Oevang Oeray yang sudah rusak dan berlubang itu, untuk segera diperbaiki karena sering terjadi kecelakaan. “Jika sudah berkenaan dengan kepentingan masyarakat atau orang banyak. Untuk apa harus bekerja berdasarkan wewenang,” ungkapnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Murjani, menjelaskan bahwa ruas Jalan Oevang Oeray tersebut merupakan wewenang pusat dan provinsi. Sebab jalan yang menghubungkan Sintang ke Kabupaten Kapuas Hulu berstatus Jalan Nasional.
“Jalan Oevang Oeray merupakan jalan nasional, jadi wewenangnya ada pada provinsi dan pusat. Kita hanya dapat berkoordinasi,” ujarnya.
Pemkab Sintang lanjut Murjani, telah berupaya lewat wewenang koordinasinya, agar kerusakan jalan nasional ini dapat diperbaiki.
Ruas jalan Oevang oeray, sebetulnya sudah masuk anggaran dan pelaksanaan perbaikan oleh pemerintah provinsi. Namun, akibat kurang profesionalnya kontrak yang ditunjuk membuat perbaikan jalan nasional dari Tebelian hingga Tugu Beji tertunda. “Saat ini kita belum dapat melanjutkan pengerjaan, karena masih dalam proses hukum,” katanya.
Murjani menambahkan, perbaikan ruas jalan ini akan tetap berlanjut. Karena pemerintah akan berupaya semaksimal mungkin untuk membangun infrastruktur fasilitas umum untuk kepentingan masyarakat, seperti jalan ini.
“Kondisi jalan memang sudah rusak, namun saya meminta kepada warga masyarakat Sintang untuk bersabar,” tukasnya.
PKR Solusinya
Anggota DPRD Kabupaten Sintang, Chomain Wahab, menyayangkan minimnya perhatian pemerintah dalam membangun infrastruktur di wilayah timur Kalbar ini. Seperti contoh, tak kunjung diperbaikinya Jalan Nasional Oevang Oeray yang kini kondisinya sangat memprihatinkan.
“Jalan ini terletak di tengah Kota Sintang, dan merupakan ruas penghubung ke wilayah Putusibau, Kapuas Hulu. Namun akibat rusaknya jalan ini, segala aktivitas transportasi masyarakat terganggu,” ujarnya.
Saat ini Pemkab Sintang berdalih bahwa ruas Jalan Oevang oeray merupakan wewenang Pemerintah Provinsi, karena jalan ini berstatus nasional. “Namun yang kita pertanyakan sampai mana koordinasi antara Pemkab dan Pemrov dalam memperbaiki ruas jalan ini,” katanya.
Untuk menyelesaikan segala permasalahan infrastruktur di wilayah timur Kalbar ini, perlu adanya pembentukan daerah baru, sehingga akan memperoleh anggaran yang besar untuk pembangunan. “Solusinya Provinsi Kapuas Raya Segera dibentuk, agar pemerataan pembangunan bisa segera dilakukan,” pungkasnya.
Foto: TANAM PISANG – Warga Baning Kota Sintang melintas di ruas Jalan Baning Kota Sintang yang mengalami kerusakan, Kamis (20/11). Warga kesal, ruas jalan yang mengalami kerusakan sejak belasan tahun lalu tersebut tak juga dilakukan perbaikan oleh pemerintah.(BK.co/Slamet Bowo Santoso)