Wagub: Penting Edukasi Soal Sampah ke Masyarakat

PONTIANAK – PT PLN Wilayah Kalbar dan Lazis Muhamadiyah menggelar Ekspo Pemanfaatan Limbah di halaman Asrama Haji, Jalan Sutoyo Pontianak, kemarin (27/3). Pameran menghadirkan pelaku UKM yang memproduksi barang berbahan baku sampah.
Wakil Gubernur Kalbar Christiandy Sanjaya, dalam sambutan saat membuka acara itu mengatakan, kegiatan ini dapat membuka pandangan masyarakat terhadap sampah yang selama ini hanya dibuang sia-sia. “Bagaimana kita memanfaatkan limbah menjadi produk bernilai ekonomi. Ini sudah diterapkan UKM di sini dan produknya menarik,” ungkapnya.
Dia berharap produk-produk tersebut dapat dipasarkan dan mendapat tanggapan baik dari masyarakat. “Marketing sangat penting untuk ini. Bisa ada stan khusus di Dekranasda untuk produk ini. Apalagi mereka juga mendapat pembinaan dari dinas-dinas terkait. Penting intuk mensuport mereka agas menjadi pengusaha mandiri,”katanya.
Christiandy juga menyinggung soal kebiasaan masyarakat yang kerap mencampurkan sampah organik dan nonorganik dalam wadah yang sama. Menurut dia warga harus diedukasi untuk memiliha kedua jenis sampah tersebut. Dalam hal ini peran pemerintah penting. Apalagi di beberapa daerah sudah ada Perda yang mengatur soal pembuangan sampah menurut klasifikasinya.
Sementara itu, General Manager PLN Kalbar Hot Martua Bakara menyebut kegiatan ini sebagai bagian dari program pemberdayaan masyarakat. “Kami ingin menggugah inisiatif kreatif dari masyarakat dalam memandang limbah lewat ekspo ini. Jika banyak yang bisa diolah, tentu ini akan mengurangi permasalahan sampah. Apalagi olahan tersebut bisa memberikan nilai ekonomis,” tandasnya.
Bakara juga menyebut rencana investasi perusahaan Tiongkok yang ingin membangun pembangkit listrik tenaga sampah di Kalbar. “Ini sedang dalam tahap visible study. Di Eropa sudah banyak diterapkan. Sebenarnya bukan listriknya, tetapi bagaimana mengatasi tumpukan sampah, mau dibuang ke mana Pembangkit ini punya cara untuk itu,” jelasnya.
Ekspo yang akan berlangsung selama tiga hari ini tidak hanya menampilkan hasil kreasi pengolahan limbah saja, namun lebih menekankan proses edukasi kepada masayakat. Panitia mendirikan berbagai stan yang bebentuk sentra, salah satunya sentra edukasi dimana didalam sentra edukasi ini para pengunjung berkesempatan mempelajari teknik pengolahan limbah mulai dari wujud awal sampah hingga menjadi bentuk karya seni yang bernilai jual.
Untuk menambah semarak arena ekspo, setiap hari akan dilaksanakan berbagai pertandingan yang berthemakan ‘pemanfaatan limbah dan pelestarian lingkungan’ yang diikuti oleh anak-anak PAUD, TK, SD , SMP dan SMA. Setiap pertandingan yang digelar tentunya bernuansa edukasi kepada anak-anak dan remaja agar mereka memilki pola pikir dan pola perilaku yang baik terhadap pemanfaatan sampah.(sym)