BeritaKalimantan

Top Menu

  • Tentang Kami
  • Hubungi
  • Archives

Main Menu

  • Home
  • Ekonomi
    • Energi
    • Entrepreneur
    • Infrastruktur
    • Pertambangan
    • Investasi
    • Jasa
    • Kehutanan
    • Keuangan
    • Market
    • Perdagangan
    • Perkebunan
    • Pertanian
    • Perikanan
    • Transportasi
    • Komoditi
  • Nasional
  • Politik
  • Sosial Budaya
    • Tokoh
    • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Religi
    • Seni
    • Design & Creative
    • Hobby & Community
  • Perbatasan
  • Jelajah
    • Ecotourism
    • Petualangan
  • Hukum & Kriminal
    • Kriminal
    • Meja Hijau
    • Keamanan
  • Tentang Kami
  • Hubungi
  • Archives

logo

BeritaKalimantan

  • Home
  • Ekonomi
    • Energi
    • Entrepreneur
    • Infrastruktur
    • Pertambangan
    • Investasi
    • Jasa
    • Kehutanan
    • Keuangan
    • Market
    • Perdagangan
    • Perkebunan
    • Pertanian
    • Perikanan
    • Transportasi
    • Komoditi
  • Nasional
  • Politik
  • Sosial Budaya
    • Tokoh
    • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Religi
    • Seni
    • Design & Creative
    • Hobby & Community
  • Perbatasan
  • Jelajah
    • Ecotourism
    • Petualangan
  • Hukum & Kriminal
    • Kriminal
    • Meja Hijau
    • Keamanan
  • Bupati Landak Ingatkan PMKRI Terhadap Era Disrupsi 4.0

  • Siti Fadilah Gabung ke Relawan Vaksin Nusantara

  • Bupati Landak Bersama TPID Bahas Harga dan Ketersediaan Kebutuhan Pokok

  • Bupati Landak dan Uskup Agung Pontianak Resmikan Pastoran Paroki Santo Paulus Mandor

  • Selama Ramadan Pemkab Landak Tetapkan Jam Kerja ASN

EkonomiPerkebunan
Home›Ekonomi›Tertahan, Bea Keluar Sawit Rp79,4 Triliun

Tertahan, Bea Keluar Sawit Rp79,4 Triliun

By admin
21 November 2013
83
0
Share:

PONTIANAK | Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mengharapkan pajak keluar sebesar Rp79,4 triliun dikembalikan untuk peremajaan kebun petani dan perbaikan infrastruktur.

Ketua Bidang Organisasi GAPKI, Tjokro Putro Wibowo, menyatakan, besaran pajak keluar tersebut terakumulasi dari tahun 2007.

“Penerimaan pajak ekspor berupa bea keluar ini dikembalikan untuk mendukung industri kelapa sawit terutama perbaikan infrastruktur dan perbaikan mutu kebun-kebun milik petani,” katanya, disela-sela seminar “Indonesia dan Pembangunan Kelapa Sawit Dalam Isu Lingkungan Global”, Kamis (21/11) di Pontianak.

Bea Keluar ini juga menjawab permasalahan mengenai produktivitas kebun milik petani yang rendah. Perbaikan mutu dilakukan dengan replanting atau penanaman kembali. Perusahaan bisa membantu petani dengan menggunakan bibit terbaik serta pemeliharaan kebun dengan teknik yang baik pula. “Tidak perlu membuka lagi kebun baru. Peremajaan saja bisa mencukupi target produksi CPO,” ungkapnya.

Di Kalimantan Barat, sudah banyak kebun-kebun milik petani yang harus diremajakan karena usianya sudah tua. Banyak kebun yang masa tanamnya di era tahun 1979-1980.

“Yang paling mendesak dilakukan replanting adalah Sumatera dan Riau,” katanya. Dengan peremajaan kebun-kebun petani maka akan sangat membantu produktifitas minyak sawit pembayaran ke depan.

Melalui organisasi, lanjutnya, didorong juga oleh daerah-daerah penghasil sawit, bea keluar ini sudah dilakukan penagihan pada Kemennterian Pertanian dan Kementerian Koordinator Perekonomian. Tetapi sampai saat ini belum ada respons positif.

Kepala Dinas Perkebunan Kalimantan Barat, Hiarsolih Buchori, menambahkan, permohonan pencairan dana bea keluar tersebut tertahan di Kementerian Keuangan. “Pasalnya menurut undang-undang No 3 tahun 2006 tentang perimbangan Keuangan pusat dan daerah, perkebunan kelapa sawit bukan merupakan sumber daya yang dapat dibagi hasil,” katanya.

Saat ini 80 persen kebun sawit petani dari total 1,3 juta hektare kebun yang ada produktivitasnya rendah. Rata-rata produktivitas 1,3 ton per hektare, jauh di bawah produktivitas kebun milik Malaysia yang mencapai 4 ton per hektare.(LF/Photo : Ist)

Share Button
Previous Article

8 Masalah Perkebunan Sawit Pemicu Kontra Masyarakat

Next Article

12 Pemilik Kios Flamboyan Membandel

0
Shares
  • 0
  • +
  • 0
  • 0
  • 0
  • 0

Related articles More from author

  • IMG_20141202_184624
    Pertanian

    KASAD: Rakyat Harus Mampu Ciptakan Ketahanan Pangan

    2 Desember 2014
    By admin
  • produk makanan
    Perdagangan

    Jangan Kepincut Kemasan Menarik Tetapi Tidak Sehat

    23 Mei 2014
    By admin
  • jalan tol kaltim
    Infrastruktur

    Jalan Tol Balikpapan-Samarinda Dilanjutkan

    1 Februari 2016
    By admin
  • IMG-20140804-WA0001
    Jasa

    Lebaran, Pengguna Layanan Data XL Naik 62%

    4 Agustus 2014
    By admin
  • images(59)
    Jasa

    Premi Rp50 Ribu, Klaim Capai Rp20 juta

    25 September 2014
    By admin
  • Kapal Pengangkut BBM milik pertamina terhambat ber ofrasi akibat dangkalnya sungai Kapuas
    Energi

    Distribusi BBM ke Timur Kalbar Terhambat

    26 Februari 2014
    By admin

Leave a reply Batalkan balasan



  • IMG_20150213_093206
    Untuk mewujudkan swasembada pangan Kaltim menuju surplus 10 juta ton beras nasional. (foto: OK/BK.co)
    Pertanian

    Kaltim Ingin Wujudkan Swasembada Pangan

  • logo
    Logo/ilustrasi
    Internasional

    Amnesty International: Polisi Indonesia Perlu Diinvestigasi

  • IMG_20150317_074158
    Bakso Rudal di Kota Pontianak yang disegel karena menunggak pajak.(All/BK.co)
    Keuangan

    Nunggak Pajak Cuma Rp13,5 Juta, Dispenda Nyegel Pedagang Bakso

Copyright @ 2020 BeritaKalimantan All Right Reserved