Tekan Aktifitas Prostitusi, Tiga Hotel Pontianak Terancan Ditutup

PONTIANAK – Pemerintah Kota Pontianak saat ini sedang gencar melakukan evaluasi serta mengambil tindakan tegas dalam melakukan penekanan terhadap aktifitas dan antisipasi prostitusi yang dinilai kian marak.
Wali Kota Pontianak Sutarmidji menegaskan akan mengambil tindakan tegas terhadap wanita yang berdiri di pinggir jalan di atas pukul 21.00 WIB tanpa ada kepentingan. Tindakan ini diambil sebagai antisipasi bermunculannya Pekerja Seks Komersil (PSK) yang selalu nongkrong dan menjajakan dirinya di pinggir jalan hal itu bisa dilihat di sekeliling bundaran korem.
“Saya sudah instruksikan kepada Satpol PP, siapapun, perempuan mana pun yang berdiri di pinggir jalan tanpa ada kepentingan di atas pukul 21.00 WIB, akan tetap harus diamankan,” tegasnya.
Selain itu, dia pun memberikan warning dan mengancam akan menutup hotel-hotel yang sengaja menyediakan PSK di hotelnya. Ada tiga hotel yang sudah diberikan peringatan ketiga lantaran menyediakan PSK di hotelnya dan ia minta aktifitas hotel-hotel tersebut dipantau terus.
“Ada tiga hotel, satu yang terletak di Jalan Tanjungpura, satunya di belakang Pasar Flamboyan dan satunya lagi di Jalan Diponegoro, tapi bukan Hotel Santika. Ini sudah peringatan ketiga, saya tidak main-main,” kesalnya.
Untuk menegakkan aturan secara tegas, Pemkot berencana akan merubah peraturan daerah (perda) yang mengatur pelanggaran perda tanpa perlu peringatan pertama dan seterusnya, tetapi langsung ditindak.
“Kita akan rubah perda, tidak ada lagi peringatan kesatu, kedua, dan ketiga tetapi setiap pelanggar perda itu langsung ditindak sesuai aturan yang berlaku,” imbuh Midji.
Rencana perubahan perda itu pun dikarenakan masih saja ditemukan masyarakat yang melanggar perda. Bahkan baru-baru ini ada ruko yang terletak di Jalan A Yani telah menebang tiga pohon tanpa izin dari Pemkot Pontianak. “Saya tidak mau tahu yang punya ruko itu siapa, intinya bagi yang melanggar aturan tetap harus ditindak dan jatuhkan sanksi tindak pidana ringan (tipiring) dan wajib ditanam di situ lagi,” tukasnya.(Ade/foto: OK)
Dg penutupan Lokalisasi di Dolly Surabaya semoga menjadi contoh kota-kota lain di indonesia untuk mengurangi prostitusi…..