Si Cantik dari Danau Sentarum
PONTIANAK | Lekuk tubuhnya bagai mitologi sang naga turun dari kayangan. Ia meliuk-liuk dalam ritme tarian alam. Kulit bersisik merah dengan sederet bintik kecil berwana hitam dari badan hingga ekornya. Dunia tak hanya mengagumi keindahan tubuh satwa dilindungi itu, tapi juga filosofi hidupnya. Ia layak menyandang predikat ikan termahal di dunia.
Begitulah gambaran singkat Arwana (Scleropages formosus). Dalam penafsiran sebagian orang, ikan ini bisa menjadi simbol kebanggan bagi pemeliharanya. “Saya suka dengan Arwana karena bentuk tubuhnya yang sangat cantik dan perilaku hidupnya yang unik,” kata Robinson (46), seorang pehobi ikan Arwana jenis Super Red di Pontianak, Minggu (13/10/13).
Sebagai ikan purbakala, bentuk tubuh Arwana memanjang dan ramping. Gerakannya anggun dipandang mata. Ia senantiasa bergerak lembut dan bersahaja. Namun satwa endemik Taman Nasional Danau Sentarum, Kapuas Hulu ini, juga bisa berubah menjadi satwa pemangsa yang ganas.
Lantaran keunikannya, Presiden RI telah menerbitkan sebuah Kepres No 43 tahun 1978. Dalam keputusan itu dijelaskan bahwa hewan yang dilindungi di Pulau Kalimantan dan Sumatera adalah ikan Arwana jenis Super Red, Golden Red, Banjar Red, dan Green Arwana.
Dan, satu-satunya Arwana jenis Super Red hanya bisa ditemukan di kawasan Taman Nasional Danau Sentarum (TNBK) dan Sungai Kapuas. “Ini adalah harta karun yang tak ternilai harganya. Satu-satunya di dunia milik bangsa Indonesia, adalah Super Red. Kita harus bangga memilikinya dan berusaha melindungi dari kepunahan,” kata Robinson.
Selain menelisik habitat ikan Arwana, cara perkembangbiakannya pun sarat dengan nilai-nilai filsafat hidup. Arwana betina hanya perlu waktu untuk bertelur. Kemudian dalam kurun waktu 45 hari, Arwana jantanlah yang bertugas mengerami telur-telur itu dalam mulutnya hingga menetas. Dalam proses pengeraman, pejantan Arwana harus berpuasa sampai telur dalam mulutnya berubah jadi anak.
Dari proses perkembangbiakan itulah membuat Arwana makin populer di mata dunia. Ia tak hanya dikenal lantaran keindahan tubuhnya. Tapi ia juga adalah sebuah pesona hidup yang unik. “Kalau dulu Arwana mungkin identik dengan feng shui, tapi kini mulai terjadi pergeseran makna menjadi simbol kebanggaan bagi pemiliknya,” kata Ferry Salim, Duta Arwana dalam sebuah ekshibisi dan kontes Arwana internasional di Pontianak.
Tak mengherankan jika Arwana jenis Super Red selalu dibandrol para pehobi ikan dengan harga yang lumayan fantastis. Untuk ukuran 12 centimeter saja, harganya bisa mencapai rata-rata di atas Rp17 juta. Tapi sayang, jika satwa bernilai jual tinggi ini menjadi hak milik negara lain, hanya karena terlambat mematenkannya. (AF)