SAMARINDA – Dinas Peternakan  (Disnak) Kaltim akan mengasuransikan sapi-sapi bantuan pemerintah. Dalam tahap awal, Disnak menargetkan 9 ribu ekor sapi yang akan diasuransikan.

Sapi-sapi tersebut terdiri dari 1.000 ekor bantuan sapi indukan yang dikelola Sentra Peternakan Rakyat (SPR) dan 8.000 ekor sapi  indukan untuk bantuan umum (kelompok tani/gabungan kelompok tani).

“Guna memberikan rasa aman bagi peternak yang memelihara sapi indukan, kita akan asuransikan sapi-sapi tersebut,” kata Kepala Disnak Kaltim Dadang Sudarya usai mengikuti apel gabungan di halaman Kantor Gubernur Kaltim, Senin (11/7).

Menurut dia, usaha peternakan secara umum memiliki berbagai resiko akibat kematian, kecelakaan, kehilangan, bencana alam, wabah penyakit termasuk fluktuasi harga.

Karenanya ujar Dadang, manajemen resiko dalam bentuk asuransi sangat penting dan strategis guna melindungi peternak dari kerugian. Dia menyebutkan pemerintah pusat melalui APBN memberikan subsidi sekitar Rp19,2 miliar atau sebesar 80 persen dari nilai asuransi dan peternak menanggung 20 persennya.

Nilai pertanggungan asuransi ternak sebesar  Rp 200 ribu per ekor dan pemerintah memberi subsidi Rp160 ribu per ekor indukan.

“Artinya peternak cukup membayar pertanggungan asuransi sebesar Rp40 ribu setiap ekor dari nilai Rp200 ribu,” sebutnya.

Sementara itu untuk klaim asuransi terhadap ternak, ada beberapa kategori. Diantaranya, akibat kematian dan kecelakaan serta pencurian.

Dijelaskan Dadang, klaim kematian dan kecelakaan ternak harus  memperoleh keterangan kematian dari tenaga kesehatan hewan setempat. Untuk kasus pencurian, lanjutnya harus disertai surat keterangan dari pihak berwajib bagi peternak atas ternak yang hilang akibat pencurian.

“Asuransi ini sangat penting untuk mendukung program populasi dua juta ekor sapi Kaltim. Sapi memang perlu diasuransikan agar peternak merasa tenang,” harap Dadang