Puluhan Mobil Kominfo Disembunyikan di Semak-Semak

PONTIANAK – Pengurus Bidang Perguruan Tinggi dan Kepemudaan (PTKP) Komisariat Dakwah Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pontianak menemukan puluhan mobil internet Kecamatan yang layak pakai berada di tengah sawah di Jalan Usaha Bersama, Parik Wak Lijah, Sungai Rengas, Kakap, Kubu Raya.
Informasi tersebut disampaikan oleh Nazier Fariz melalui akun personalnya di situs jejaring social media Facebook (17/05/2016).
Menurut salah satu penduduk setempat seperti dikutip dari akun Nazier. Mereka mengatakan tidak tahu asalnya dari mana mobil tersebut.
“Sedikit ironis sekali mobil yang masih layak pakai untuk membantu kebutuhan pelajar dalam media masa ini di salah gunakan dan di tempatkan pada tempat yang bukan tempatnya. Masih tidak diketahui asalnya punya siapa,” tulis Nazier.
“Tapi harapan kami kepada pemerintah setempat untuk bisa menindak lanjuti hal ini. Karena bagi saya ini sangat berharga untuk kemajuan dunia pendidikan. Atau modernisasi rezim,”tambahnya.
Dijelaskan, semua unit Mobil Pusat Layanan Kecamatan tersebut bermerek Isuzu yang menurut orang yang mengenali type mobil ini, diduga keluaran tahun 2010 dan harganya Rp.278,500 juta perunit kala itu.
“Jika bernilai beli tunai (baru) Rp.278,500 juta/unit x 56 unit terbengkalai, berarti terjadi pemborosan anggaran Rp15 miliar, 596 juta dan atau merugikan keuangan negara.”terangnya.
Penemuan mobil internet di tengah sawah itu, seperti dilansir mediajakarta.com kini menjadi viral di social media dan Whatsapp, juga ramai dikomentari oleh pengguna social media.
“Program pemerintah yang mubajir. Mobil mobil yang dibiayai pajak masyarakat dibiarkan jadi rongsokan dan program mobil internet masuk desa hanya slogan,” tulis mantan Direktur Eksekutif LBH Pers Jakarta, Hendra Jana melalui akun social media Facebook yang ikut mengomentari temuan tersebut.
Hal senada juga disampaikan Anjar SW. “jika rambatan rumput gulma sudah tumbuh artinya sudah lama mobil itu tidak jalan, lalu bagaimana pertanggungjawabanya penggunaan operasionalnya?,” tulis Anjar SW yang ikut mengomentari temuan itu di Group Whatsapp KAHMI Forever.
“Jangan-jangan ada aroma korupsi disitu,” tulis Lena Maryana Mukti, pengurus PPP yang juga menjadi salah satu admin Group Whatsapp KAHMI Forever yang ikut memberi komentar.
Sejumlah member Group WA, KAHMI Forever menyarankan agar pengurus HMI Pontianak melaporkan ke pihak berwajib. “Makanya laporkan saja biar segera ada followupnya untuk menyelamatkan aset negara,” kata Zubair Halim.