Petaka di Tol Gempol, Pengusaha Emas Sekeluarga Tewas Terpanggang di Mobil

PASURUAN – Kecelakaan maut kembali terjadi. Kali ini terjadi di Km 43 tol Pandaan-Gempol, Pasuruan, Jawa Timur. Seorang pengusaha bernama Bambang Gunawan, beserta istrinya, Setiawati, dan anak keduanya, Andreas Setiawan, tewas terpanggang di dalam mobil yang terbakar di lokasi tersebut.
Kasatlantas Polres Pasuruan AKP Evon Fitrianto menjelaskan, peristiwa nahas tersebut terjadi sekitar pukul 03.00 kemarin (4/9). Saat itu kondisi tol Pandaan–Gempol sedang sepi. Dari hasil olah TKP polisi, diperkirakan mobil Terios putih yang dikendarai Andreas berada di lajur kanan. Ayahnya duduk di kursi depan, sedangkan ibunya di kursi tengah. Mereka melaju ke arah Surabaya dengan kecepatan tinggi.
’’Saat itu memang sepi dan pengendara cenderung melaju dengan kecepatan tinggi,’’ ungkap Evon.
Sebelum terbakar, mobil bernopol W 1416 XU tersebut diduga sempat menghantam kendaraan lain yang melaju dengan kecepatan lebih lambat di lajur kiri. Hal itu dibuktikan dengan kondisi sisi kiri mobil yang ringsek. Setelah membentur, mobil terguling ke kanan dan terseret sekitar 50 meter. ’’Sepertinya sopir saat itu sedang mengantuk,’’ lanjutnya.
Api diduga berasal dari gesekan antara bodi mobil keluaran 2014 itu dan aspal. Tangki bahan bakar yang bocor mempercepat besarnya api. Para penumpang tidak sempat menyelamatkan diri karena diduga sudah tidak sadarkan diri saat mobil terguling. ’’Pintu juga dalam kondisi terkunci,’’ jelasnya.
Tidak lama berselang, sebuah kendaraan yang lewat di lokasi kejadian dari arah Surabaya melaporkan kejadian itu ke petugas di pintu keluar tol Gempol. Pengendara tersebut mengatakan bahwa api yang membakar mobil sudah besar. Saat petugas datang dan memadamkan api, ketiga korban sudah hangus terbakar sampai tidak bisa dikenali.
Polisi baru bisa mengidentifikasi melalui pelat nomor kendaraan yang masih utuh. Data yang didapat dari Samsat Pasuruan merujuk pada nama Bambang Gunawan sebagai pemilik kendaraan. Mengetahui hal tersebut, pihak kepolisian menghampiri rumah duka dan memberi tahu Imawati selaku kakak korban.
Dari salah satu tubuh korban juga masih terdapat tas yang menempel. Di dalam tas tersebut ditemukan KTP atas nama Andreas. Dari situ, keluarga korban langsung percaya bahwa mereka adalah bagian dari keluarganya. ’’KTP-nya tidak terbakar,’’ ujar Evon.
Saat ini kepolisian masih melakukan pendalaman. Mereka sudah berkoordinasi dengan pihak Jasa Marga. Rencananya, CCTV diperiksa untuk mengetahui kendaraan siapa saja yang melintas saat kejadian. ’’Agar semua jelas dan bisa dipertanggungjawabkan,’’ ungkapnya.
Imawati yang mendapat kabar dari pihak kepolisian shock. Tangannya berkali-kali menutup bibirnya dengan tisu. Air matanya meleleh perlahan. Sambil duduk di kursi tunggu di luar kamar jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Porong, pandangannya kadang menerawang jauh.
Perempuan 67 tahun itu seolah tidak kuasa masuk ke ruangan. Dia hanya tahu kondisi adiknya, Bambang Gunawan, yang sudah tidak bernyawa dari sanak saudaranya yang lain. ’’Bagaimana kondisinya?’’ tanya Imawati kepada salah seorang kerabatnya.
Menurut Imawati Bambang Gunawan merupakan, pengusaha emas asal yang beralamat di Jalan Jagalan 107, Krian, Sidoarjo.(Jawa Pos)