BeritaKalimantan

Top Menu

  • Tentang Kami
  • Hubungi
  • Archives

Main Menu

  • Home
  • Ekonomi
    • Energi
    • Entrepreneur
    • Infrastruktur
    • Pertambangan
    • Investasi
    • Jasa
    • Kehutanan
    • Keuangan
    • Market
    • Perdagangan
    • Perkebunan
    • Pertanian
    • Perikanan
    • Transportasi
    • Komoditi
  • Nasional
  • Politik
  • Sosial Budaya
    • Tokoh
    • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Religi
    • Seni
    • Design & Creative
    • Hobby & Community
  • Perbatasan
  • Jelajah
    • Ecotourism
    • Petualangan
  • Hukum & Kriminal
    • Kriminal
    • Meja Hijau
    • Keamanan
  • Tentang Kami
  • Hubungi
  • Archives

logo

BeritaKalimantan

  • Home
  • Ekonomi
    • Energi
    • Entrepreneur
    • Infrastruktur
    • Pertambangan
    • Investasi
    • Jasa
    • Kehutanan
    • Keuangan
    • Market
    • Perdagangan
    • Perkebunan
    • Pertanian
    • Perikanan
    • Transportasi
    • Komoditi
  • Nasional
  • Politik
  • Sosial Budaya
    • Tokoh
    • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Religi
    • Seni
    • Design & Creative
    • Hobby & Community
  • Perbatasan
  • Jelajah
    • Ecotourism
    • Petualangan
  • Hukum & Kriminal
    • Kriminal
    • Meja Hijau
    • Keamanan
  • Bupati Landak Bersama TPID Bahas Harga dan Ketersediaan Kebutuhan Pokok

  • Bupati Landak dan Uskup Agung Pontianak Resmikan Pastoran Paroki Santo Paulus Mandor

  • Selama Ramadan Pemkab Landak Tetapkan Jam Kerja ASN

  • Bupati Landak Lantik BPD se-Kabupaten Landak

  • Pemkab Landak Laksanakan Sosialisasi Terkait Panduan Ibadah Ramadan

Entrepreneur
Home›Ekonomi›Entrepreneur›Pengrajin Kapuas Hulu Kurang Diperhatikan

Pengrajin Kapuas Hulu Kurang Diperhatikan

By admin
28 Mei 2014
74
0
Share:
Salah satu pengrajin di Balai Centra

KAPUAS HULU-Para pengrajin di Balai Centra Jalan Lintas Utara Kecamatan Putussibau Utara Kabupaten Kapuas Hulu kini sudah mulai lemah dan malas untuk membuat kerajinan, pasalnya tidak ada dukungan dari pemerintah setempat.
Salah satu pengrajin Rusmiana (50) mengaku ia dan teman-teman yang lain sudah malas dan lemah untuk membuat kerajinan.”Karena kami kurang diperhatikan kesejahterannya disini,” katanya Rabu (28\5).

Rusmiana mengatakan untuk jumlah pengrajin di Balai Centra ini ada sekitar 30 anggota orang baik itu pengrajin bagian nenun batik, pengrajin manik, pengrajin rotan dan lain-lain.

Namun sayang pemerintah setempat kini kurang perhatian dengan mereka, pasalnya saat ini mereka bekerja tanpa adanya upah.”

Dulu setiap kerja disini, kami ada yang namanya gaji honor Rp 700 perbulan. Tapi sekitar Sekitar dua tahun sudah tidak ada lagi,” paparnya.

Lanjut Rusmiana, akibat tidak ada upah tersebutlah membuat ia bersama-sama rekannya mengurangi jam kerja mereka di Balai Centra tersebut. Dulu ia bersama rekan yang lain, bekerja setiap hari. “Sekarang kami kerja disini cuma hari Senin saja, karena tidak ada honor lagi apalagi tempat kami menuju balai ini lumayah jauh,” paparnya.

Sambungnya, kini isi dari galeri di balai sendiri sudah banyak yang kosong karena para pengrajin enggan bekerja lagi. Selain itu juga modal dan bahan baku pun pemerintah tidak lagi menyiapkannya.”Untungnya kami disini ada koperasi sendiri sehingga hasil karya kami, kami jual sendiri tanpa ada kaitannya dengan pemerintah,” ujarnya.
Sementara itu ditambahkan

Naca Salimah Ketua Pengrajin Balai Centra mengungkapkan memang miris melihat kondisi kesejahteraan dari para pengrajin karena pemerintah tidak lagi memperhatikan mereka. “Sekarang untuk menjual barang-barang kita, kita ada koperasi sendiri. Buat sendiri dan jual sendiri,” ucapnya.

Salimah mengharapkan kepada pemerintah khususnya untuk Disperindagkop dapat memberikan bantuan atau perhatian kepada mereka terutama dalam pemberian upah kerja serta menyiapkan modal dan bahan baku untuk mereka bekerja seperti dulu.

Sambung Salimah, hasil kerajinan-kerajinan yang dibuat oleh dirinya bersama rekan-rekannya yang lain menurutnya banyak disukai oleh orang asing yang datang ke Kapuas Hulu.”Dulu kalau orang luar atau orang asing kesini pasti singgah dulu ke galeri disini, mencari oleh-oleh,” paparnya.

Namun saat ini tampaknya semua tinggal kenangan bahkan bisa hilang kerajinan di Kapuas Hulu ini jika pemerintah tidak memberikan perhatian lebih kepada para pengrajin.(Fiq)

Foto: Salah satu pengrajin di Balai Centra(Taufiq KH)

Share Button
Previous Article

DAD Tak Boleh Intervensi Tugas Tumenggung

Next Article

Hukum Adat Masyarakat Sub Dayak Harus Dibukukan

0
Shares
  • 0
  • +
  • 0
  • 0
  • 0
  • 0

Related articles More from author

  • image
    Entrepreneur

    UKM Dapatkan Kemudahan Pinjaman Bank

    3 Agustus 2016
    By admin
  • kantor bupati kubu raya (2)
    Entrepreneur

    Bupati Kubu Raya Ajak Masyarakat Berpikir Kreatif

    28 Mei 2014
    By admin
  • Linda Gumelar
    Entrepreneur

    Keterlibatan Perempuan di Sektor UMKM Tinggi

    16 April 2014
    By admin
  • budi daya jamur Kaltim
    Entrepreneur

    Disnakertrans Kaltim Blusukan Program Kewirausahaan

    26 Maret 2015
    By admin
  • rotan
    Entrepreneur

    Di Barito Timur, Perajin Butuh Bantuan Modal

    3 April 2015
    By admin
  • Margaretha menunjukan beberapa kerajinan anyaman yang ada di Balai Centra
    Entrepreneur

    Kerajinan Kapuas Hulu Sudah Sampai Ke Jerman

    3 April 2014
    By admin

Leave a reply Batalkan balasan



  • Perbatasan

    Dilema Perbatasan, dari Suplay Sembako Sampai Narkoba

  • tambang_batu_wartadki_com
    Pertambangan batu bara. (foto ilustrasi: Wartadki.com)
    Market

    Harga Batu Bara Anjlok

  • kalbar
    Kesehatan

    Pasien Rumah Sakit Kecewa

Copyright @ 2020 BeritaKalimantan All Right Reserved