Pelayanan Bandara Supadio Belum Maksimal
KUBU RAYA-Bandara Supadio Pontianak yang merupakan bandara satu-satunya di Kalbar yang menghubungkan langsung dengan provinsi lain di seantero Indonesia, ternyata belum melakukan pelayanan secara maksimal. Hal tersebut disayangkan oleh penumpang yang menggunakan jasa penerbangan pada salah satu maskapai penerbangan pada awal Januari tahun ini.
“Saya datang ke Bandara Supadio sekitar pukul 04.00 subuh, karena mengejar penerbangan pertama, akan tetapi pelayanan di Bandara belum sepenuhnya dibuka untuk penumpang yang ingin melakukan penerbangan pertama tersebut,” keluh Ali Daud, seorang penumpang Maskapai Garuda Indonesia kepada BeritaKalimantan.co, Sabtu (4/1).
Ali Daud menyayangkan, pelayanan di Bandara Supadio Pontianak yang masih belum optimal. Dirinya yang juga pada waktu itu ingin menunaikan ibadah sholat subuh akan tetapi pintu surau satu-satunya yang ada di Bandara Supadio masih terkunci sehingga tidak bisa masuk.
“Kami bersama rombongan penumpang lainnya berusaha mencari penjaga untuk dibukakan pintu surau tersebut, akan tetapi semuanya tidak mengetahuinya,” kesalnya.
Ia menuturkan, dirinya bersama penumpang yang pada waktu itu bersama rombongan mahasiswa IPDN, akhirnya harus membuka pintu surau tersebut dengan cara khusus dan akhirnya terbuka juga.
“Bukan sampai disitu saja permasalahannya, ketika melihat air untuk berwudhu di surau tersebut, saya langsung miris melihat keadaannya. Antara ada dan tiada. Alhasil sebagian penumpang tidak bisa mengambil wudhu karena tidak mendapatkan air,” ucapnya.
Selain itu, kata Ali Daud, Bandara Supadio nantinya akan menjadi bandara Internasional yang terbang langsung ke luar negeri. “Namun apakah pelayanan seperti ini masih tetap dipertahankan, sangat disayangkan kalau hal sekecil ini pun tidak diperhatikan,” ujarnya.
Ali mengatakan, ketika dirinya melakukan penerbangan dari Bandara lain, dirinya merasakan sangatlah berbeda dengan Bandara Supadio. Dimana pelayanan yang dilakukan di Bandara Supadio belum memberikan pelayanan secara maksimal.
“Kalau dilihat di bandara lain yang pernah saya kunjungi, pelayanan yang ada hingga 24 jam nonstop dan hal-hal kecil seperti di tempat ibadah dan air tersebut sangat diperhatikan,” bandingnya.
Oleh karena itu, Ali mengingatkan kepada pihak pengelola Bandara Supadio Pontianak dapat membenahi fasilitas umum yang dipergunakan untuk masyarakat yang menggunakan jasa penerbangan tersebut.
“Terlebih Provinsi Kalbar mendapat peringkat kedua mengenai kemajuannya, kami berharap pihak pengelola bandara dapat mengimbanginya dengan pelayanan yang memuaskan,” ungkapnya. (sh/soe)