Pelaku peledakan bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan berinisial RMN

MEDAN – IDENTITAS pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara, terkuak.
Pelaku diduga bernama Rabbial Muslim Nasution (RMN), mahasiswa berumur 24 tahun.
RMN diketahui warga Jalan Nangka Medan Petisah, Kota Medan.
Dalam rekaman CCTV di kompleks Mapolrestabes Medan, RMN tampak mengenakan setelan jaket hijau kombinasi hitam, berjalan sambil menggendong ransel.
Gambar rekaman CCTV ini beredar di grup WhatsApp, hingga akhirnya pria itu meledakkan diri dan terdengar suara ledakan yang cukup keras di Mapolrestabes Medan, Rabu pagi.
RMN yang juga biasa disapa Dede, diketahui pernah tinggal di Jalan Jangka Gang Tentram No 89 B, Kelurahan Sei Putih Barat, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan.
Di gang yang memiliki lebar jalan sekitar 1,5 meter itu, terdapat rumah orang tuanya yang bercat putih dan merah.
Kondisi rumah orang tua Dede disesaki oleh awak media dan warga yang penasaran. Cat merah di pagar rumahnya tampak sudah terkelupas.
Salah seorang tetangga yang juga merupakan sepupu pelaku, M (41) mengungkapkan, Dede sewaktu lajang aktif di organisasi remaja masjid.
“Dia pernah jadi remaja masjid. Itu dulu dia pas masih lajang. Tapi semenjak sudah nikah enggak tahu apa kegiatannya,” kata M di dekat rumah pelaku, Rabu (13/11/2019).
“Dia semenjak nikah ikut istrinya di Marelan. Tapi enggak tahu posisi pastinya di mana,” sambungnya.
Maya mengaku cuma sekali ke rumah Dede, yaitu sewaktu mereka menikah.”
“Kami pergi ramai-ramai naik mobil. Itu pun jalannya sudah enggak tanda (hafal) karena jauh ke Marelan.”
“Dia dipanggil Dede pindah semenjak sudah nikah. Mungkin sekitar tiga tahun yang lalu,” tuturnya.
“Orang tuanya sudah tidak ada. Jadi anaknya yang sudah berumah tangga dan belum punya rumah tinggal di sini,” jelas M.
Sebelumnya, Mabes Polri menyampaikan kronologi pelaku bom bunuh diri bisa masuk area parkiran di Mapolresta Medan, Sumatera Utara.
Polisi menyebut pelaku menyusup bersama masyarakat yang hendak mengurus surat keterangan catatan kepolisian (SKCK).
Padahal, kata Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo, seluruh masyarakat yang masuk ke area kantor polisi harus dicek petugas penjagaan.
Namun, ketika itu, pelaku bom bunuh diri memanfaatkan momen padatnya situasi untuk menyusup.
“Jadi hasil pemeriksaan anggota kepolisian di sana, semua sudah dilakukan penggeledahan.”
“Termasuk, barang-barang yang dibawa sudah melakukan pengecekan semuanya,” katanya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (13/11/2019).
“Kebetulan pada saat itu ada beberapa kegiatan kepolisian dan masyarakat yang akan menjalani SKCK.”
“Bersama-sama masuk. Nah, momen itu dimanfaatkan oleh pelaku untuk menyusup,” jelasnya.
Dedi Prasetyo mengatakan, sejatinya pelaku berencana meledakkan diri di tempat yang telah ditentukan.
Namun, bom tersebut telah meledak di area parkiran yang jaraknya hanya sekitar 30 hingga 50 meter dari tempat penjagaan Polrestabes Medan.
Namun, dia memastikan, kepolisian masih melakukan investigasi lebih lanjut terkait lokasi yang ditargetkan oleh pelaku.
“Nanti bakal bisa kita buktikan bahwa pelaku itu meledaknya apakah dia melakukan peledakan langsung secara spontan ataupun ada pemicu lainnya,” tuturnya.
Enam Korban Luka
Mabes Polri menyatakan ada enam korban luka dalam peristiwa ledakan bom di halaman parkiran Polrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019) pagi.
Korban tersebut terdiri dari warga sipil dan anggota kepolisian.
Hal itu diungkapkan oleh Karopenmas Humas Mabes Polri Dedi Prasetyo dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan.
Ada pun ledakan bom diduga berasal dari bom bunuh diri oleh pelaku yang mengenakan jaket ojek online.
“Ledakan yang diduga dilakukan seorang dengan boleh dikatakan melakukan bom bunuh diri atau suicide bomber.”
‘Yang mengakibatkan ada 6 orang mengalami luka akibat ledakan tersebut, 4 anggota Polri, kemudian satu PHL atau pekerja harian lepas, satu masyarakat,” papar Dedi Prasetyo.
Selain korban luka-luka, ia mengatakan terdapat satu orang meninggal dalam lokasi kejadian. Dia menduga, korban merupakan pelaku bom bunuh diri.
“Yang ditemukan di TKP itu dugaan kuat itu adalah pelaku yang satu orang,” ucapnya.
Dia menambahkan, sejumlah kendaraan yang terparkir di halaman Polrestabes Medan juga menjadi korban ledakan bom.
“Untuk kerusakan ada 4 kendaraan yang mengalami kerusakan, ada 3 kendaraan milik dinas dan satu milik pribadi,” terangnya.
Saat ini, kata Dedi, pihaknya terus melakukan penyelidikan terkait ledakan bom di Polrestabes Medan.
Khususnya, untuk menyelidiki identitas pelaku peledakan bom tersebut.
“Densus 88 bersama Inafis dan labfor melakukan olah TKP untuk betul-betul memastikan identitas pelaku.”
“Nanti dengan teknologi yang dimiliki Inafis apabila pelaku ini sidik jarinya berhasil diambil dengan baik.”
“Dan kemudian pelaku ini nanti memiliki e-KTP, nanti database ini akan terkoneksi dengan database yang ada di Dukcapil.”
“Sehingga dalam waktu yang tidak terlalu lama identitas pelaku ini bisa diketahui,” tuturnya.
Sebelumnya, pelaku peledakan bom bunuh diri yang mengguncang Mapolrestabes Medan di Jalan HM Said, terlihat dalam rekaman CCTV.
Dalam rekaman CCTV tersebut, tampak seorang pria mengenakan setelan jaket hijau kombinasi hitam, sedang berjalan mengenakan ransel.
Gambar rekaman CCTV ini beredar di grup WhatsApp, hingga akhirnya pria itu meledakkan diri dan terdengar suara ledakan yang cukup keras di Mapolrestabes Medan, Rabu (13/11/2019) pagi.
Informasi yang beredar di kalangan jurnalis, pelaku berinisial RMN (24), yang tercatat sebagai warga Jalan Nangka, Kelurahan Sei Putih Barat, Medan Petisah, Kota Medan, Sumut.
Yang mengejutkan di KTP-nya, pelaku berstatus pelajar/mahasiswa.
Informasi yang dihimpun, kejadian terjadi sekitar pukul 08.45 WIB.
Di mana, ada orang tidak dikenal (OTK) melakukan aksi bom bunuh diri.
Sekira pukul 08.00 WIB, diduga pelaku masuk ke Polrestabes Medan menggunakan jaket ojek online.
Pelaku masuk melalui pintu depan menuju Bagian Operasi.
Sesampai disana, pelaku meledakkan diri dan mengakibatkan korban jiwa luka-luka.
Akibat peristiwa itu beberapa orang terluka.
Di antaranya Kasi Propam luka di bagian tangan.
Termasuk, pekerja harian lepas J Purba luka di bagian wajah.
Anggota Propam dan Piket Bagian Operasi juga terluka.
Informasi terbaru, identitas Kasi Propam adalah Kompol Abdul Mutholib.
Ketiga korban langsung dibawa ke RS Bhayangkara.
Pelaku dinyatakan meninggal dunia dengan tubuh hancur akibat bom bunuh diri tersebut.
Di lokasi, polisi telah berjaga-jaga dan menutup jalan.
Sampai saat ini sedang dilaksanakan olah TKP, pengamanan dan penyelidikan. (Wartakota)