Pasien Rumah Sakit Kecewa

KUBU RAYA – Sejumlah pasien Rumah Sakit Anugrah, di Jalan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya (KKR) kecewa dengan pelayanan dokter RS Anugrah. Pasalnya pasien yang sudah menunggu dan antre terpaksa harus pulang.
Kekecewaan ini dirasakan oleh seorang pasien Ewi (25) yang merupakan warga KKR ini mengatakan, sejatinya Ewi mau berkonsultasi ke dokter kandungan, dr Gede Ananta.
“Kita sudah menunggu mulai pukul 17.00 WIB dan antre lagi. Tiba-tiba petugas rumah sakit bilang, dokter hanya beri jatah untuk 10 orang pasien saja, lebih dari itu konsul hari berikutnya. Pada hal kita disuruh daftar pukul 05.00 WIB. Eh tutup pukul 17.30 WIB,” keluh Ewi yang didampingi oleh suaminya saat di RS Anugrah, Jalan Sungai Raya, KKR, Sabtu (11/1) pukul 17.30.
Ibu yang sedang hamil 8 bulan ini menjelaskan, Jumat (10/1) dirinya bersama suami sudah datang ke RS Anugrah mau berkonsultasi. Petugas bilang daftar Sabtu (11/1) dan bukanya pukul 17.00 WIB.
“Pergilah kita hari ini (Sabtu (11/1), red) untuk daftar konsul. Eh ternyata disuruh pulang oleh petugas. Padahal kita sudah antre. Mengahabiskan waktu saja,” kesalnya.
Hal senada dikeluhkan Ima (30) yang juga merupakan pasien RS Anugrah. Ima menuturkan, dirinya mau berkonsultasi seputar kehamilannya ke dokter. Kemudian disuruh datang pukul 17.00 WIB.
“Tahu seperti ini tidak akan datang ke RS Anugrah, karena sudah buat kita kecewa. Padahal kita sudah antre. Eh malah disuruh pulang oleh petugas,” ujarnya.
Padahal, sambung Ima, buka praktek pukul 17.00 WIB dan malah tutup pukul 17.30 WIB. “Ini sih bukan melayani masyarakat, buat masyarakat kecewa dan marah,” cetusnya.
Ia berharap, Pemerintah KKR perlu mengevaluasi pelayanan rumah sakit seperti ini. “Kasihan kami ini yang menjadi korban atas pelayanan yang tidak baik untuk pasien yang sedang hamil,” timpalnya.
Kekecewaan juga disampaikan oleh salah seorang suami pasien, Rahman (35) yang mengatakan bahwa dirinya bersama istri yang sedang mengandung 8 bulan berniat untuk melakukan konsultasi dengan dokter.
“Gara-gara kejadian ini kita harus pulang. Cobalah dari awal bilang, kalau tidak buka tentu kami tidak akan datang,” sesalnya.(sh/soe)