BeritaKalimantan

Top Menu

  • Tentang Kami
  • Hubungi
  • Archives

Main Menu

  • Home
  • Ekonomi
    • Energi
    • Entrepreneur
    • Infrastruktur
    • Pertambangan
    • Investasi
    • Jasa
    • Kehutanan
    • Keuangan
    • Market
    • Perdagangan
    • Perkebunan
    • Pertanian
    • Perikanan
    • Transportasi
    • Komoditi
  • Nasional
  • Politik
  • Sosial Budaya
    • Tokoh
    • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Religi
    • Seni
    • Design & Creative
    • Hobby & Community
  • Perbatasan
  • Jelajah
    • Ecotourism
    • Petualangan
  • Hukum & Kriminal
    • Kriminal
    • Meja Hijau
    • Keamanan
  • Tentang Kami
  • Hubungi
  • Archives

logo

BeritaKalimantan

  • Home
  • Ekonomi
    • Energi
    • Entrepreneur
    • Infrastruktur
    • Pertambangan
    • Investasi
    • Jasa
    • Kehutanan
    • Keuangan
    • Market
    • Perdagangan
    • Perkebunan
    • Pertanian
    • Perikanan
    • Transportasi
    • Komoditi
  • Nasional
  • Politik
  • Sosial Budaya
    • Tokoh
    • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Religi
    • Seni
    • Design & Creative
    • Hobby & Community
  • Perbatasan
  • Jelajah
    • Ecotourism
    • Petualangan
  • Hukum & Kriminal
    • Kriminal
    • Meja Hijau
    • Keamanan
  • Cornelis Konsolidasi Partai di Ngabang, Karolin : Kita Panaskan Mesin Partai

  • Peresmian Galeri UMKM Kabupaten Landak, Pelaku UMKM Bangga Dengan Ide Merakyat Karolin

  • Karolin Hadiri Natal Dan Open House Kecamatan Kuala Behe

  • Natal Gereja Abdi Agape Pakato, Karolin : Bentuk Syukur Kita Kepada Tuhan

  • Tokoh Masyarakat Hingga Petani Antusias Hadir di Open House Karolin

Peristiwa
Home›Peristiwa›Muncul ke Permukaan, Buaya 3,5 Meter Dihabisi Warga

Muncul ke Permukaan, Buaya 3,5 Meter Dihabisi Warga

By BK-001
8 Mei 2015
301
0
Share:
muncul-ke-permukaan-buaya-35-meter-dihabisi-warga(2)
Ilustrasi

BONTANG – Seekor buaya sepanjang 3,5 meter tewas setelah dikeroyok warga di RT 41 Kelurahan Api-Api, baru-baru ini. Penyebabnya, buaya tersebut muncul di sungai yang letaknya berdekatan dengan rumah warga. Lokasi tepatnya berada sekitar 20 meter dari rumah susun sederhana sewa (rusunawa).

Menurut warga bernama Majahri, awalnya beberapa teman dan keluarganya sedang berkumpul di teras rumahnya. Sekira pukul 01.00 Wita, dia pun mendengar ada suara di air. Kebetulan, letak rumahnya berada persis di bibir sungai.

“Saya dengar bunyi-bunyi di air dikira ikan. Setelah dilihati pakai senter, bentuknya kok kayak buaya. Kemudian, dibangunkan semua teman-teman di dalam (rumah) untuk memastikan. Terus dilihat ramai-ramai, memang buaya betulan,” katanya, malam itu.

Karena di rumah tersebut ada anak kecil dan keluarga yang lain, Majahri tak mau ambil risiko. Dia bersama teman-temannya yang kebetulan sedang nongkrong di rumah mengejar buaya tersebut.

“Baru kami kejar dan pukul pakai kayu, tapi tetap saja lari. Akhirnya, kami ambil parang dan diikatkan di tongkat untuk jadi tombak. Buaya itu kami tombak. Karena, kalau buaya itu tidak mati, takutnya kena anak-anak. Apalagi, di sungai sekitar rumahnya juga banyak orang mancing,” ujarnya seperti dikutip Kaltengpos.

Buaya tersebut langsung dikeroyok warga. Parang yang “dimodifikasi” jadi tombak pun menjadi senjata andalan melawan buaya. Warga mengaku baru menombak buaya tersebut sekira pukul 02.00 Wita. Lewat “pertarungan” yang cukup panjang, akhirnya buaya itu menghembuskan napas terakhirnya dan benar-benar tidak bergerak sekira pukul 03.00 Wita.

Dari pantauan media ini di tempat kejadian perkara (TKP), selain panjang sekitar 3,5 meter, hewan berdarah dingin tersebut memiliki lebar lebih dari setengah meter. Sementara, perkiraan beratnya mencapai 200 kilogram. Di beberapa perutnya pun terdapat luka menganga akibat hunusan parang milik warga.

Kabar kematian buaya tersebut langsung menyebar. Para penjaga malam yang kebetulan tengah mengamankan lingkungannya langsung berbondong-bondong datang ke TKP. Bahkan, polisi pun juga berangkat ke TKP untuk melihat buaya tersebut. Maklum, kabar tersebut cepat menyebar lantaran ada warga yang melaporkan kejadian itu lewat handy talkie (HT).

Kontan saja, tempat tinggal Majahri pun dipenuhi warga. Di antara mereka pun ada yang sekadar penasaran sampai berusaha mengabadikan momen. Wajar saja, buaya tersebut tergolong ukuran jumbo untuk di Bontang. Karena sudah tak bernyawa, akhirnya warga mengubur binatang itu.

Share Button
Previous Article

Sepatunya Terinjak, Anggota Polisi Maki-maki Wartawan

Next Article

Karyawan Lepas PLN Tuntut Jadi Pegawai Tetap

0
Shares
  • 0
  • +
  • 0
  • 0
  • 0
  • 0

Related articles More from author

  • Kantor Bupati Nunukan
    Ilustrasi
    Peristiwa

    Ngutang Miliaran, Pemkab Nunukan Mau Tutup Perusda

    19 Februari 2015
    By BK-001
  • IMG-20200513-WA0004
    Ilustrasi
    Peristiwa

    Pemkab Landak Salurkan 740 Ton Beras untuk 37 Ribu KK

    13 Mei 2020
    By BK-001
  • IMG-20211019-WA0023
    Ilustrasi
    Peristiwa

    Kapolsek Menjalin Himbau Masyarakat Yang Tidak Menggunakan Masker

    21 Oktober 2021
    By BK-001
  • melki
    Ilustrasi
    Peristiwa

    Mahasiswi Akper Tewas Tergantung

    27 Maret 2015
    By BK-001
  • indira-ok
    Ilustrasi
    Peristiwa

    Beli Rumah Dapat Istri: Janda Manis Malang Jual Rumah Sekalian Cari Suami

    29 Mei 2015
    By BK-001
  • IMG_20150504_121602
    Ilustrasi
    Peristiwa

    Kementrian Dalam Negeri menggelar Rakornas Pilkada Serentak

    4 Mei 2015
    By BK-001

Leave a reply Batalkan balasan



  • jokowi-_150129184915-922
    Presiden Joko Widodo
    Nasional

    Istana Bantah Jokowi Disebut Gegabah Soal Tunjangan DP Mobil

  • Ilustrasi Raskin (humas.kemsos.go.id)
    Ilustrasi pembagian Raskin.
    Pertanian

    Tahun Ini Raskin Kaltim 22 Ribu Ton

  • image
    Gubernur Cornelis tengah membeli kacang tanah hasil kebun masyarakat setempat, Senin (13/9) di Darit, Landak.(Ist)
    Market

    Kalau Bukan Kita yang Membeli Hasil Usaha Rakyat…Siapa Lagi ?

Copyright @ 2020 BeritaKalimantan All Right Reserved | Support wqa-apac.com | msecb-apac.com