Kebakaran Hutan, Jam Sekolah Orang Utan Dikurangi

PALANGKA RAYA – Area di sekitar Arboretum kembali berkobar, minggu kemarin. Sedikitnya ada empat titik lokasi kebakaran. Kobaran api itu membuat pihak Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) Nyaru Menteng, panik. Bagaimana tidak, lokasinya tak lebih dari 400 meter dari tempat sekolah orangutan. Ini kebakaran keempat kalinya sejak 3 Oktober lalu.
Dilansir laman Kaltengpos, Kebakaran terjadi lebih 12 jam. Petugas bahu membahu melakukan penahanan. Oleh tak mampu lagi melakukan pemadaman, terpaksa meminta bantuan pihak BPBD. Beberapa pemadam dari Manggala Agni, BPBD dibantu TNI akhirnya datang ke lokasi, dan melakukan pemadaman.
Lokasinya juga sama dengan lokasi yang sebelumnya. Ditambah lokasi baru yang letaknya di belakang hutan arboretum yang berbatasan dengan kelurahan Marang. Titik lainnya berada di Jalan Tjilik Riwut Km 27. Jaraknya tak jauh lagi dengan hutan tempat sekolah orangutan.
Monterado Friedman, Humas Yayasan BOS Nyaru Menteng meminta pihak kepolisian mencari oknum yang melakukan pembakaran lahan di sekitar wilayahnya. Disinyalir, kuat dugaan lahan-lahan itu sejgaja dibakar untuk ditanami pohon sawit.
“Kita minta, penegak hukum bisa bergerak cepat. Pemilik lahan harus dipanggil untuk dimintai keterangan,”katanya.
Lebih lanjut pria yang akrab disapa Agung ini mengkhawatirkan kebakaran akan kembali terjadi apabila tidak ada upaya dari pihak terkait. Tentunya, hal itu sangat mengancam kelangsungan hidup orangutan yang jumlahnya ratusan ekor.
“Jika tidak ditangani atau upaya yang taktis, kebakaran akan terjadi lagi,” tukasnya.
Untuk saat ini, jam sekolah orangutan sementara dikurangi. Tak jarang, diliburkan jika kabut asap makin pekat.