Ini Rakor Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan di Kaltim

SAMARINDA – Terbakarnya hutan dan lahan akibat musim kemarau berkepanjangan menimbulkan kabut asap di beberapa wilayah di Tanah Air, sehingga menimbulkan dampak sosial ekonomi dan kesehatan bagi masyarakat. Bukan itu saja, beberapa negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura juga terkena imbas.
Guna mengantisipasi hal tersebut, Pemprov Kaltim akan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Pencegahan Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan. Hal itu diungkapkan Asisten Administarsi Umum Setprov Kaltim usai memimpin rapat koordinasi persiapan rakor yang berlangsung di Kantor Gubernur, baru-baru ini.
Dikatakan, bencana kabut asap akibat pembakaran lahan yang tidak kunjung tertangani memerlukan tindakan segera, baik dalam upaya mengantisipasi maupun penanggulangannya. Kebakaran lahan dan hutan yang menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat seharusnya jauh-jauh hari dapat diantisipasi.
“Jika pencegahan dan antisipasi benar-benar dilakukan, dampak kebakaran lahan dan hutan yang ada tidak akan menjadi lebih luas sekarang ini,” ujarnya, dikutip dari laman Kaltimprov.
Menurutnya, rapat koordinasi yang akan dilakukan sangat penting, khusunya dalam upaya mengevaluasi kegiatan yang sudah dilakukan, baik oleh bupati/walikota beserta jajaranya, lembaga, begitu pula pihak swasta khususnya sektor perkebunan dan pertambangan dan kehutanan, termasuk dinas dan instansi terkait.
Rakor pencegahan kebakaran hutan dan lahan, kata Meiliana, akan digelar di Ruang Serba Guna Kantor Gubernur Kaltim pada Hari Kamis (15/10) dan dipimpin langsung oleh Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak.
Acara tersebut juga akan dihadiri Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei. Diharapkan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, BPBD se-kabupaten/kota dan dinas instansi terkait juga hadir dalam pertemuan tersebut. Lembaga swadaya masyarakat juga tidak luput dari undangan acara ini.
Dengan adanya Rakor pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, lanjut Meiliana, diharapkan permasalahan-permasalahan terkait pembakaran lahan bisa segera diatasi. Berbagai solusi dan masukan sangat diharapkan baik dari nara sumber maupun dari peserta rakor.
“Kita ingin tidak terjadi lagi kebakaran hutan dan lahan yang mengakibatkan kabut asap seperti sekarang ini,” ujar Meiliana.