FORUM GCF: Gubernur Kalbar Desak Komitmen Negara Maju Dalam Menjaga Hutan

BARCELONA, Spanyol – GCF (Governors Climte and Forest) merupakan kerjasama sub-nasional yang unik antara 26 provinsi dan negara bagian dari tujuh negara termasuk Indonesia. GCF berusaha untuk memajukan program yurisdiksi yang dirancang untuk mendukung pembangunan pedesaan yang rendah emisi serta mengurangi emisi dari deforestasi hutan dan penggunaan lahan (REDD+). Lebih dari 25 persen dari hutan tropis dunia berada di provinsi atau negara bagian anggota GCF.
Di Indonesia, GCF saat ini terdiri atas 6 provinsi yakni; Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Aceh, Papua, Papua Barat. Keenam provinsi tersebut menyumbang 58 persen tutupan hutan dan kawasan hutan di Indonesia.
Gubernur Kalimantan Barat dalam pertemuan yang berlangsung pada 15 – 17 Juni kemarin di Catalonia Spanyol, juga didampingi oleh dinas instansi terkait Provinsi Kalimantan Barat yaitu Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD), Dinas Perkebunan, Dinas Kehutanan, serta Bupati Kubu Raya dan Bupati Mempawah yang mempunyai wilayah bergambut tebal dan berhutan mangrove sebagai salah satu wilayah yang ikut berkomitmen mengantisipasi terjadinya perubahan iklim di wilayah mereka.
Tiga gubernur dari Kalimantan Indonesia menghadiri pertemuan tahunan Satuan Tugas Gubernur untuk Iklim dan Hutan atau Governors’ Climate and Forest Task Force (GCF) di Barcelona, Spanyol 15-18 Juni 2015 silam. Ketiganya adalah Gubernur Kalbar Cornelis, Gubernur Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang dan Gubernur Awang Farukh Ishak dari Kalimantan Timur.
Gubernur Kalbar Cornelis dalam pidatonya meminta negara-negara maju yang besar kontribusinya dalam penyebaran emisi gas buang dari kegiatan industri seperti karbon dioksida (CO2) yang terakumulasi membentuk selimut gas rumah kaca (GRK) di atmosfer, agar membantu pengurangan emisi dari deforestrasi dan degradasi hutan REDD+ (Reducing Emissions from Deforestation and Degradation Plus) di 26 provinsi yang tergabung di GFC dalam bentuk sarana prasarana dan pembiayaannya.
Gubernur Kalbar juga menyampaikan bahwa GCF dapat menjadi forum yang mendesak negara-negara maju berkomitmen bersama dengan negara-negara berkembang untuk menjaga hutan. Apabila ada pendanaan yang disediakan oleh negara-negara maju untuk menjaga hutan, sudah sepantasnya disalurkan melalui mekanisme yang sederhana dan tidak lagi mengatur kedaulatan negara-negara berkembang.
Selain itu, Gubernur Kalbar juga menyampaikan bahwa Arnold Swaerzeneger selaku Gubernur California pada saat itu sebagai penggagas dibentuknya forum GCF tahun 2009 jangan sampai ditinggalkan begitu saja namun harus diingat jasa-jasanya. Untuk itu setiap pertemuan GCF seyogyanya diundang dan beliau ditunjuk sebagai salah satu penasehat dalam kepengurusan keanggotaan GCF.