BeritaKalimantan

Top Menu

  • Tentang Kami
  • Hubungi
  • Archives

Main Menu

  • Home
  • Ekonomi
    • Energi
    • Entrepreneur
    • Infrastruktur
    • Pertambangan
    • Investasi
    • Jasa
    • Kehutanan
    • Keuangan
    • Market
    • Perdagangan
    • Perkebunan
    • Pertanian
    • Perikanan
    • Transportasi
    • Komoditi
  • Nasional
  • Politik
  • Sosial Budaya
    • Tokoh
    • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Religi
    • Seni
    • Design & Creative
    • Hobby & Community
  • Perbatasan
  • Jelajah
    • Ecotourism
    • Petualangan
  • Hukum & Kriminal
    • Kriminal
    • Meja Hijau
    • Keamanan
  • Tentang Kami
  • Hubungi
  • Archives

logo

BeritaKalimantan

  • Home
  • Ekonomi
    • Energi
    • Entrepreneur
    • Infrastruktur
    • Pertambangan
    • Investasi
    • Jasa
    • Kehutanan
    • Keuangan
    • Market
    • Perdagangan
    • Perkebunan
    • Pertanian
    • Perikanan
    • Transportasi
    • Komoditi
  • Nasional
  • Politik
  • Sosial Budaya
    • Tokoh
    • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Religi
    • Seni
    • Design & Creative
    • Hobby & Community
  • Perbatasan
  • Jelajah
    • Ecotourism
    • Petualangan
  • Hukum & Kriminal
    • Kriminal
    • Meja Hijau
    • Keamanan
  • Bupati Karolin : Angka Kemiskinan Kita Sudah Menurun

  • Bupati Karolin : Mari Bersama Membangun Landak

  • Beri Pembekalan Bagi Calon Kepala Sekolah, Bupati Landak Minta Bertanggungjawab

  • Bupati Landak Segera Terbitkan SE Pelaksanaan Ibadah Dibulan Ramadhan

  • Bupati Karolin : Kabupaten Landak Produksi Sendiri Benih Padi ‘Landak Hebat’

Lingkungan
Home›Sosial Budaya›Lingkungan›FORUM GCF: Gubernur Kalbar Desak Komitmen Negara Maju Dalam Menjaga Hutan

FORUM GCF: Gubernur Kalbar Desak Komitmen Negara Maju Dalam Menjaga Hutan

By OK
2 Juli 2015
68
0
Share:
2015-07-02 21.09.16
Gubernur Kalbar Cornelis dalam pidatonya meminta negara-negara maju yang besar kontribusinya dalam penyebaran emisi gas buang dari kegiatan industri seperti karbon dioksida (CO2) yang terakumulasi membentuk selimut gas rumah kaca (GRK) di atmosfer, agar membantu pengurangan emisi dari deforestrasi dan degradasi hutan REDD+ (Reducing Emissions from Deforestation and Degradation Plus) di 26 provinsi yang tergabung di GFC dalam bentuk sarana prasarana dan pembiayaannya.(Foto: BLHD Provinsi Kalbar)

BARCELONA, Spanyol – GCF (Governors Climte and Forest) merupakan kerjasama sub-nasional yang unik antara 26 provinsi dan negara bagian dari tujuh negara termasuk Indonesia. GCF berusaha untuk memajukan program yurisdiksi yang dirancang untuk mendukung pembangunan pedesaan yang rendah emisi serta mengurangi emisi dari deforestasi hutan dan penggunaan lahan (REDD+). Lebih dari 25 persen dari hutan tropis dunia berada di provinsi atau negara bagian anggota GCF.

Di Indonesia, GCF saat ini terdiri atas 6 provinsi yakni; Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Aceh, Papua, Papua Barat. Keenam provinsi tersebut menyumbang 58 persen tutupan hutan dan kawasan hutan di Indonesia.

Gubernur Kalimantan Barat dalam pertemuan yang berlangsung pada 15 – 17 Juni kemarin di Catalonia Spanyol, juga didampingi oleh dinas instansi terkait Provinsi Kalimantan Barat yaitu Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD), Dinas Perkebunan, Dinas Kehutanan, serta Bupati Kubu Raya dan Bupati Mempawah yang mempunyai wilayah bergambut tebal dan berhutan mangrove sebagai salah satu wilayah yang ikut berkomitmen mengantisipasi terjadinya perubahan iklim di wilayah mereka.

IMG_20150702_210732

Tiga gubernur dari Kalimantan Indonesia menghadiri pertemuan tahunan Satuan Tugas Gubernur untuk Iklim dan Hutan atau Governors’ Climate and Forest Task Force (GCF) di Barcelona, Spanyol 15-18 Juni 2015 silam. Ketiganya adalah Gubernur Kalbar Cornelis, Gubernur Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang dan Gubernur Awang Farukh Ishak dari Kalimantan Timur.

Gubernur Kalbar Cornelis dalam pidatonya meminta negara-negara maju yang besar kontribusinya dalam penyebaran emisi gas buang dari kegiatan industri seperti karbon dioksida (CO2) yang terakumulasi membentuk selimut gas rumah kaca (GRK) di atmosfer, agar membantu pengurangan emisi dari deforestrasi dan degradasi hutan REDD+ (Reducing Emissions from Deforestation and Degradation Plus) di 26 provinsi yang tergabung di GFC dalam bentuk sarana prasarana dan pembiayaannya.

Gubernur Kalbar juga menyampaikan bahwa GCF dapat menjadi forum yang mendesak negara-negara maju berkomitmen bersama dengan negara-negara berkembang untuk menjaga hutan. Apabila ada pendanaan yang disediakan oleh negara-negara maju untuk menjaga hutan, sudah sepantasnya disalurkan melalui mekanisme yang sederhana dan tidak lagi mengatur kedaulatan negara-negara berkembang.

Selain itu, Gubernur Kalbar juga menyampaikan bahwa Arnold Swaerzeneger selaku Gubernur California pada saat itu sebagai penggagas dibentuknya forum GCF tahun 2009 jangan sampai ditinggalkan begitu saja namun harus diingat jasa-jasanya. Untuk itu setiap pertemuan GCF seyogyanya diundang dan beliau ditunjuk sebagai salah satu penasehat dalam kepengurusan keanggotaan GCF. 

Share Button
Previous Article

Disnakeswan Kalbar Bazar 160 Ribu Telur

Next Article

Cornelis: Orang Muda Katolik Harus Bermanfaat

0
Shares
  • 0
  • +
  • 0
  • 0
  • 0
  • 0

Related articles More from author

  • IMG_20150803_190222
    Gubernur Kalbar Cornelis dalam pidatonya meminta negara-negara maju yang besar kontribusinya dalam penyebaran emisi gas buang dari kegiatan industri seperti karbon dioksida (CO2) yang terakumulasi membentuk selimut gas rumah kaca (GRK) di atmosfer, agar membantu pengurangan emisi dari deforestrasi dan degradasi hutan REDD+ (Reducing Emissions from Deforestation and Degradation Plus) di 26 provinsi yang tergabung di GFC dalam bentuk sarana prasarana dan pembiayaannya.(Foto: BLHD Provinsi Kalbar)
    Lingkungan

    Bahu Membahu Bersihkan Sungai

    3 Agustus 2015
    By OK
  • 20140519_141637
    Gubernur Kalbar Cornelis dalam pidatonya meminta negara-negara maju yang besar kontribusinya dalam penyebaran emisi gas buang dari kegiatan industri seperti karbon dioksida (CO2) yang terakumulasi membentuk selimut gas rumah kaca (GRK) di atmosfer, agar membantu pengurangan emisi dari deforestrasi dan degradasi hutan REDD+ (Reducing Emissions from Deforestation and Degradation Plus) di 26 provinsi yang tergabung di GFC dalam bentuk sarana prasarana dan pembiayaannya.(Foto: BLHD Provinsi Kalbar)
    Lingkungan

    DPRD KKR Sesalkan Polda Kalbar Tak Respon Permohonan Dewan

    25 Juni 2014
    By OK
  • 299B7396-AABB-475D-B0F4-95F7571D6701
    Gubernur Kalbar Cornelis dalam pidatonya meminta negara-negara maju yang besar kontribusinya dalam penyebaran emisi gas buang dari kegiatan industri seperti karbon dioksida (CO2) yang terakumulasi membentuk selimut gas rumah kaca (GRK) di atmosfer, agar membantu pengurangan emisi dari deforestrasi dan degradasi hutan REDD+ (Reducing Emissions from Deforestation and Degradation Plus) di 26 provinsi yang tergabung di GFC dalam bentuk sarana prasarana dan pembiayaannya.(Foto: BLHD Provinsi Kalbar)
    Lingkungan

    Diperkirakan Korban Banjir di Samarinda sekitar 18 ribu jiwa

    21 Januari 2020
    By OK
  • IMG_55700990726383
    Gubernur Kalbar Cornelis dalam pidatonya meminta negara-negara maju yang besar kontribusinya dalam penyebaran emisi gas buang dari kegiatan industri seperti karbon dioksida (CO2) yang terakumulasi membentuk selimut gas rumah kaca (GRK) di atmosfer, agar membantu pengurangan emisi dari deforestrasi dan degradasi hutan REDD+ (Reducing Emissions from Deforestation and Degradation Plus) di 26 provinsi yang tergabung di GFC dalam bentuk sarana prasarana dan pembiayaannya.(Foto: BLHD Provinsi Kalbar)
    Lingkungan

    BPS Kalbar Pastikan Data Kependudukan Tidak Ada Kesalahan

    27 September 2014
    By OK
  • 20140610_175010
    Gubernur Kalbar Cornelis dalam pidatonya meminta negara-negara maju yang besar kontribusinya dalam penyebaran emisi gas buang dari kegiatan industri seperti karbon dioksida (CO2) yang terakumulasi membentuk selimut gas rumah kaca (GRK) di atmosfer, agar membantu pengurangan emisi dari deforestrasi dan degradasi hutan REDD+ (Reducing Emissions from Deforestation and Degradation Plus) di 26 provinsi yang tergabung di GFC dalam bentuk sarana prasarana dan pembiayaannya.(Foto: BLHD Provinsi Kalbar)
    Lingkungan

    Ramadhan, BAZNAS Kota Balikpapan Terima Zakat Rp2,9 Miliar

    21 Juli 2014
    By OK
  • palangka raya
    Gubernur Kalbar Cornelis dalam pidatonya meminta negara-negara maju yang besar kontribusinya dalam penyebaran emisi gas buang dari kegiatan industri seperti karbon dioksida (CO2) yang terakumulasi membentuk selimut gas rumah kaca (GRK) di atmosfer, agar membantu pengurangan emisi dari deforestrasi dan degradasi hutan REDD+ (Reducing Emissions from Deforestation and Degradation Plus) di 26 provinsi yang tergabung di GFC dalam bentuk sarana prasarana dan pembiayaannya.(Foto: BLHD Provinsi Kalbar)
    Lingkungan

    Luhut Ajak Menteri Tinjau Asap di Kalteng

    24 Oktober 2015
    By OK

Leave a reply Batalkan balasan



  • mahfudz-sidiqq-dpr-001
    Ketua Komisi I DPR RI Mahfuz Sidik. (foto: Antara)
    Nasional

    Terusik Kata-kata Kasar Ahok, Mahfuz Sidik Sampaikan Surat Terbuka, Ini Isinya

  • 3191-peserta-sbmptn-perebutkan-kuota-nasional
    SERIUS: Calon mahasiswa mengikuti Ujian SBMPTN di Universitas Palangka Raya, Selasa (9/6) pagi.(Kaltengpos)
    Pendidikan

    3.191 Peserta SBMPTN Perebutkan Kuota Nasional

  • b60cc1c5-8cd5-4d94-84b3-1af043dca5b3_169
    Nasional

    Tito Karnavian Jadi Mendagri, Fachrul Razi Menteri Agama

Copyright @ 2020 BeritaKalimantan All Right Reserved