Dampak BBM Naik: Keperluan Dapur Naik Kisaran 10 Persen

BANJARMASIN – Hari pertama setelah diumumkannya kenaikkan harga BBM Senin malam, harga kebutuhan dapur seperti lauk pauk di pasar-pasar tradisional Kota Banjarmasin sudah mengalami kenaikkan berkisar sepuluh persen. Ini belum termasuk harga seperti gula, mentega serta produk pabrikan lainnya.
Harga ayam potong ukuran midle yang biasanya Rp 26 ribu menjadi 28 ribu. Begitu juga sayur mayur perikat naik kisaran Rp 500.
“Sudah dari grosirnya ayam potong perkilo naik Rp 2 ribu,” ujar seorang pedagang ayam potong di Pasar Lama Banjarmasin.
Begitu pula harga tempe yang biasanya per potong ukuran sedang yang biasanya Rp 2.500 menjadi Rp 3 ribu. Padahal ini hasil produksi sehari sebelumnya di mana BBM belum naik dan harga kedelai juga belum naik.
“Transportnya sudah naik. Kemungkinan bisa naik lagi kalau kedele juga naik,” ujar pedagang.
Bukan hanya sayur mayur dan ikan yang mengalami kenaikkan, singkong juga demikian. Harga per kilo yang biasanya Rp 3 ribu menjadi Rp 10 ribu per tiga kilo dan Rp 3.500 per kilonya.
“Harga di pengumpul sudah naik Rp 10 ribu per karungnya, belum lagi transport angkut,” jelas seorang penjual.
Walau harga lauk pauk sudah mulai merangkak kaik namun masih ada sejumlah pedagang yang tidak bisa menaikkan harga itu adalah pedagang jajanan pasar yang kehadirannya menjadi daya tarik tersendiri di lingkungan pasar.
“Belum berani naik, soalnya jajanan ini keperluan sampingan. Untuk harga Rp 1000 per butir bila dinaikkan Rp 1.500 pasti akan sulit menjualnya,” ujar satu pedagang jajanan.
Walau belum berani mengambil kenaikkan harga namun pedagang inilah yang paling ramai mengeluhkan kenaikkan harga BBM dan dampaknya di kalangan mereka.
Sumber: BPost online