Cucu Pahlawan Nasional ini Dipercaya Menjadi Menteri Pendidikan

Ada yg menarik dari figur Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI yang baru saja pagi tadi dilantik Presiden Jokowi di Istana Negara, Rabu (23/10), yakni bahwa Nadiem Anwar Makarim bukanlah sembarang orang, dia adalah seorang cucu dari Pahlawan Nasional yang juga seorang perintis kemerdekaan Hamid Algadri. Hamid yang keturunan Arab berjasa dalam perundingan Renville, KMB dan salah satu anggota parlemen pada masa awal berdirinya NKRI. Hamid meninggal pada 25 Januari 1998 pada usia 85 tahun.
Selain itu bapaknya Nadiem, Nono Anwar Makarim merupakan lawyer top lulusan Harvard University, Nono ini merupakan pengacara dan penulis kondang era tahun 1990 an, begitupula Zaky Anwar Makarim, pamannya Nadiem yang merupakan pejabat Militer di era Orba.
Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A lahir di Singapura 4 Juli 1984, umur 35 tahun), adalah seorang pengusaha Indonesia yang kini dipercaya menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Presiden Joko Widodo-K.H Mar’uf Amin, yang dilantik pada 23 Oktober 2019.
Pendiri Go-Jek ini bukan membawa tangan kosong ke Kabinet, karena perusahaan yang dirintis Nadiem sejak 2011 lalu itu kini menjadi salah satu dari 19 decacorn di dunia, dengan valuasi Gojek mencapai USD 10 miliar.
Gojek pertama kali berdiri sebagai call centre, menawarkan hanya pengiriman barang dan layanan ride-hailing dengan sepeda motor, sekarang, Gojek telah bertransformasi menjadi super app, menyediakan lebih dari 20 layanan, mulai dari transportasi, pengantaran makanan, kebutuhan sehari-hari, pijat, bersih-bersih rumah, logistik hingga platform pembayaran digital yang dikenal dengan GoPay.
Nadiem menjalani proses pendidikan dasar hingga SLTA berpindah-pindah dari Jakarta ke Singapura. Selesai menyelesaikan pendidikan SMA-nya di Singapura, pada tahun 2002 ia mengambil jurusan Hubungan Internasional di Brown University, Amerika Serikat. Naadiem sempat mengikuti pertukaran pelajar di London School of Economics.
Setelah memperoleh gelar sarjana pada tahun 2006, tiga tahun kemudian ia mengambil pasca-sarjana dan meraih gelar Master of Business Administration di Harvard Business School. (Sumber Wikipedia)