Cuaca Ekstrem Landa Wilayah Kalbar

PONTIANAK – Cuaca ekstrem melanda sejumlah wilayah di Kalimantan Barat. Hujan, panas, angin kencang, bahkan petir terjadi bumi Khatulistiwa ini secara tiba-tiba setiap harinya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Barat, TTA Nyarong, mengatakan, kondisi cuaca di wilayah ini perlu diwaspadai masyarakat. Apalagi, kata dia, sejumlah kabupaten/kota di Kalimantan Barat, terjadi banjir semakin meluas.
“Kota Singkawang, Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Sambas, Kabupaten Sanggau, Kabupaten Landak, banjir semua. Belum ada korban jiwa,” kata Nyarong, hari ini Selasa (27/1).
Nyarong mengklaim, pihaknya sudah melakukan peninjaun ke semua titik lokasi banjir di Kalimantan Barat. “Kami sudah memberikan bantuan ke sana. Kita sudah membentuk tim untuk turun ke lapangan,” katanya.
Sementara itu, di Kota Pontianak, air pasang sungai Kapuas meluap sejak subuh hingga siang hari akhir-akhir ini. Hal itu juga tentunya menjadi kekhawatiran warga setempat yang tinggal di pinggiran sungai Kapuas.
“Bulan Desember ada tiga bocah tewas tenggelam di sungai Kapuas. Saat itu air sungai Kapuas lagi pasang,” kata Didik, warga yang tinggal di pinggiran sungai Kapuas Kecamatan Pontianak Tenggara.
Akan tetapi, ujar Didik, air pasang sungai Kapuas juga dimanfaatkan warga untuk mencuci. “Lumayan bisa untuk cuci motor. Kalau istri saya biasanya mencuci pakaian dan piring. Pokoknya alat rumah tangga. Anak kecil juga pada berenang pas lagi air pasang, tapi, diawasi lah,” jelasnya.
Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pontianak, Satryo, pihaknya selalu memantau ke setiap titik rawan air pasang sungai Kapuas.
“Monitoring terus dilakukan di semua titik. Ambang batas nya normal, tapi, perlu waspada bagi masyarakat yang tinggal di pinggiran sungai Kapuas. Curah hujan tinggi di wilayah kita. Kita ada tim 5 orang, lengkap dengan peralatan. Bawa pelampung, dokumngnetasi,” katanya.
“Kita juga dapat laporan dari masyarakat bahwa air hujan meninggi di sejumlah titik di Pontianak Selatan, itu jalan raya tergenang hampir setengah meter. Genangan sampai 4 jam, itu akibat drainase tidak baik di wilayah ini,” lanjutnya.
Pihaknya mengimbau untuk masyarakat Kota Pontianak untuk waspada air pasang, dan curah hujan tinggi. “Pernah ada korban tenggelam di sungai Kapuas saat air pasang pada bulan Desember 2014. Kita siap 24 jam,” jelasnya.
Di Kota Pontianak, ia menambahkan, rawan juga air pasang sungai Kapuas. “Airnya gatal menimbulkan penyakit kulit. Kita harapkan masyarakat jangan gunakan air pasang sungai Kapuas,” imbaunya.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Supadio Pontianak, memberikan peringatan dini di wilayah ini; waspada hujan yang terjadi disertai angin kencang dan guntur.