Cornelis Instruksikan Sis Bangun Kapuas Hulu

PUTUSSIBAU – Kapuas Hulu merupakan kabupaten yang pembangunannya tertinggal ketimbang kabupaten lainnya di Kalbar. Bahkan IPM (Indeks Pembangunan Manusia) turun ke rangking 9. Untuk itu, Ketua DPD PDIP Kalimantan Barat Cornelis menginstruksikan agar calon bupati yang diusung partai tersebut, Fransiskus Diaan membenahinya jika kelak terpilih.
“Sebelumnya rangking 2 saat ini merosot jauh ke angka 9, dan tingkat hidup layak manusianya juga rendah,” kata Cornelis saat melakukan orasi politiknya untuk pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan SH dan Andi Aswad SH di lapangan sepak bola Putussibau, Sabtu (5/12).
Cornelis merasa miris dengan keadaan Kapuas Hulu, baik pembangunan infrastrukturnya yang terbelakang, serta tingkat hidup layak dan kesehatan masyarakatnya yang semakin menurun. Untuk itu, dia menginstruksikan Sis (pangilan akrab Fransiskus Diaan) untuk bekerja keras memperbaiki keadaan Kapuas Hulu bila kelak terpilih menjadi orang nomor satu di Kapuas Hulu.
Cornelis menjamin dirinya dapat mendukung pembangunan Kapuas Hulu bila Sis terpilih. Selain dukungan partai dari tingkat provinsi sampai pusat.
“Kapuas Hulu akan segera diperbaiki dan dibangun karena kami satu partai dari pusat sampai kabupaten, inj memudahkan koordinasi dan dukungan pusat,” katanya yang disambut riuh ribuan massa yang memadati lapangan sepak bola yang kepanasan karena teriknya matahari.
Dia juga menepis anggapan bahwa Sis tak mampu memimpin Kapuas Hulu, karena masih muda dan belum pernah di birokrat. “Justru orang- orang muda yang diperlukan membangun wilayah yang luas ini, bukan orang tua yang sudah bongkok,” ucap Cornelis yang juga Gubernur Kalbar ini.
“Soekarno terpilih menjadi tokoh rakyat dan presiden saat masih muda, John F Keneddy juga demikian,” katanya yang disambut tepuk tangan masyarakat.
Kapuas Hulu yang berpenduduk 250 ribu jiwa ini adalah kabupaten yang dekat dengan perbatasan Malaysia. Infrastruktur jalan dan jembatan masih sangat kurang, anggaran APBD daerah itu yang rata-rata Rp1 triliun per tahun dinilai Abdul Razak tokoh masyarakat setempat memang sangat kurang, mengingat luasnya kabupaten yang terkenal dengan hutan sebagai penyangga paru-paru dunia ini.
Menurut Rojak, persoalan utama bukan pada APBD tetapi komunikasi dan koordinasi dengan pusat (Jakarta) yang dilakukan pejabat sebelumnya tak maksimal bahkan tak ada, sehingga anggaran tidak mampu ditingkatkan dan menjadikan pembangunan Kapuas Hulu jalan ditempat. “Padahal banyak kebun sawit swasta disini,” katanya.
Rozak yakin dengan kemenangan Sis dan Andi, Kapuas Hulu akan berubah. Alasannya, karena satu komando sebagai partai penguasa dari Jakarta sampai Kapuas Hulu.
Ribuan massa datang ke kampanye Fransiskus Diaan-Andi Aswad ini berasal dari 23 kecamatan di Kapuas Hulu. Mereka datang dengan menggunakan truk, mobil pribadi, bus, dan sepeda motor. Dari bukit, desa, hutan, dan kampung, massa seperti berbondong-bondong menyaksikan orasi pasangan calon bupati dan wakil bupati ini.
Kemeriahan ditambah dengan hiburan Trio Srigala yang khusus datang dari Jakarta. Kampanye berjalan lancar dan tertib tanpa ada keributan sama sekali.