Lestarikan Budaya Daerah untuk Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat

PONTIANAK – Pekan Gawai Dayak yang ke 29 tahun 2014 tingkat Provinsi Kalbar resmi dibuka oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah, Kartius, Selasa (20/5). Acara yang dipusatkan di Rumah Betang Jalan Letjend Sutoyo akan berlangsung dari tanggal 20 hingga 26 Mei mendatang.Kartius yang mewakili Gubernur Kalbar dalam sambutannya mengatakan budaya daerah harus terus dilestarikan untuk meningkatka kesejahteraan masyarakat.“Kantong-kantong kemiskinan di Kalbar berdasarkan data Badan Pusat Statistik masih ada di suku Dayak. Itu salah satu tanggung jawab Dewan Adat Dayak. Jadi buka hanya berkesenian, bergawai dan lain sebagainya
tetapi bagaimana menumbuhkan perekonomian,” kata Kartius.Lebih lanjut ia mengatakatan, tantangan yang dihadapi saat ini bagaimana mempertahankan eksistensi budaya lokal di era globalisasi. Bagaimana mempertahankan budaya lokal yang berkembang.“Potensi budaya daerah yang begitu besar dapat menjadi alat pemersatu dan alat pembangunan daerah. Untuk memperkuat eksistensi gubernur sudah mengambil kebijakan dari visi dan misi budaya. Aktualisaskan
budaya tradisional,” paparnya.
tetapi bagaimana menumbuhkan perekonomian,” kata Kartius.Lebih lanjut ia mengatakatan, tantangan yang dihadapi saat ini bagaimana mempertahankan eksistensi budaya lokal di era globalisasi. Bagaimana mempertahankan budaya lokal yang berkembang.“Potensi budaya daerah yang begitu besar dapat menjadi alat pemersatu dan alat pembangunan daerah. Untuk memperkuat eksistensi gubernur sudah mengambil kebijakan dari visi dan misi budaya. Aktualisaskan
budaya tradisional,” paparnya.
Kartius juga menghimbau agar masyarakat Kalbar menjaga keamanan, apalagi menjelang Pemilu Presiden. Pemilihan Legislatif sudah berjalan dengan aman dan damai.
“Di Kalbar semua boleh jadi pejabat dan pemimpin. Melalui perbedaan ini menjadika kita kaya. Bersatu dalam perbedaan menjadikan kita mampu membangun,” tuturnya.
Dari pantauan BK.co sejumlah mobil hias memeriahkan suasana pawai Pekan Gawai Dayak tahun 2014. Arak-arakan mobil yang sudah didekorasi sedemikian rupa dan bercorakkan budaya Dayak diarak keliling Kota
Pontianak.(Teks/Foto: Kiki Supardi)