Bawa Narkoba, Pamen Polda Kalbar Dicokok Polisi Malaysia

Terancam Hukuman Mati
PONTIANAK – Perwira Menengah (Pamen) Kepolisian Kalimantan Barat, Indonesia, AKBP Idha Endi Prastyono dan Brigadir Harahap ditangkap oleh kepolisian negara Malaysia, Polis Diraja Malaysia (PDRM), Sabtu (30/8) pagi.
Keduanya ditangkap karena kedapatan dan memiliki Narkoba seberat enam kilogram. Narkoba tersebut belum diketahui jenisnya. “Infonya enam kilogram, tidak tahu benar atau tidak. Pejabat tinggi Polda Kalbar sama pejabat PDRM katanya rapat tertutup di Polres Sambas,” ujar sumber BK.co, Sabtu malam.
Informasi di lapangan menyebutkan, kini kedua oknum kepolisian dibawa ke Polres Sambas. Rencananya, Minggu (31/8) akan digeser ke Polda Kalbar. Diduga, kasus ini ada kaitannya dengan kasus Narkoba dari Malaysia masuk ke Kalbar dengan pengawalan empat anggota satuan Narkoba di Polda Kalbar, salah satunya Bripka TN, beberapa bulan lalu. Kecurigaan makin menguat, pasca penangkapan Bripka TN atas kepemilikan Narkoba jenis sabu seberat satu ons. Bripka TN berhasil kabur saat pengembangan kasus yang dilakukan penyidik Direktorat Narkotika Polda Kalbar. Kejadian tersebut terjadi disaat kepemimpinan Brigjend Pol Arie Sulistyo sebagai Kapolda Kalbar. Arie juga sudah mengirimkan Telegram Rahasia ke seluruh Jajaran Polda di Indonesia terkait buronnya Bripka TN.
TN merupakan bawahan langsung dari AKBP IEP. Dengan tertangkapnya IEP, dugaan keterlibatannya dalam beberapa penyimpangan kasus yang ditanganinya semakin kuat.
AKBP IE Prasetyono, namanya mencuat selang hebohnya kasus kehilangan perhiasan istrinya, Titi Yusnawati, seberat lima kilogram di Bandara Cengkareng, Jakarta, Januari lalu. Hingga kini masih dipertanyakan kejelasan sampai dimana kasus tersebut.
Jauh sebelum itu nama AKBP IE Prasetyono sempat mencuat karena dugaan menyusutnya barang bukti tangkapan Narkoba di Bengkayang. Untuk kasus itu, ia hanya dapat sanksi disiplin dari Polda Kalbar. Jabatan terakhir IEP, sebagai Kasubdit III Direktorat Narkotika Polda Kalbar.
Kapolda Kalbar Brigjend Pol Arief Sulistyanto dihubungi via telepon, belum dapat menjawab. Sumber BK.co di Mabes Polri pun sudah mengkonfirmasi kasus ini. Mabes Polri masih menanti perkembangan lebih lanjut, laporan dari Polda Kalbar.
Kalimantan Barat merupakan salah satu jalur sutera di Indonesia. Terdapat 5 jalan masuk resmi, dan lebih dari 500 jalan tikus di perbatasan. Humas Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Kombes Pol Sumirat mengatakan polisi termasuk salah satu profesi yang rentan tergoda dengan uang hasil narkotika.
“Yang pasti semua profesi diincar oleh bandar untuk melanggengkan peredaran Narkoba di Indonesia. Hal ini sudah dibuktikan dengan berbagai penangkapan berbagai profesi baik oleh Polri danĀ BNN,” kata Sumirat.
Lanjut Sumirat, semua pihak harus bersatu padu bersama seluruh komponen untuk berantas dan cegah beredaran dan penyalahgunaan Narkoba di Indonesia. Peningkatan kemampuan satgas interdiksi darat atau perbatasan, pelabuhan dan airport. “Tidak bisa hanya dibebankan ke Polri atau BNN saja,” tukasnya.