Bandel, Siswa Melawi Tetap Coret Baju

MELAWI – Meskipun sudah dihimbau dan dilarang oleh para guru, kepolisian bahkan Dinas Pendidikan setempat untuk tidak melakukan corat-coret pakaian seragam sekolah dalam merayakan kelulusan, masih saja siswa-siswi sekolah yang berada di Kabupaten Melawi tetap bandel melakukannya. Hal ini tampak pada salah satu sekolah di pusat Kota Melawi Nanga Pinoh. Salah satunya sekolah SMAN 1 Nanga Pinoh, ketika sekolah usai membagikan amplop kelulusan, para siswanya yang lulus melakukan corat-coret baju. Selain itu juga tampak mereka melakukan konvoi dijalan dengan sekolah yang lain.
Seperti yang dilakukan oleh Ekarni (18) salah satu siswa SMAN 1 Nanga Pinoh, ia mengaku sengaja melakukan corat-coret seragam sekolah yang dikenakan pasca kelulusan. Menurutnya apa yang dilakukan oleh teman-temannya merupakan luapan kebahagian atas kelulusannya.
“Saya anggap ini sebagai kenang-kenangan, karena inikan cuma seumur hidup,” katanya kepada wartawan usai menerima amplop kelulusan, Selasa (20\5)
Ekarni mengatakan, tidak semua baju sekolah yang ada akan dicoret semua. Pakaian yang lainnya seperti seragam pramuka, batik dan olahraga tidak akan dicoret, melainkan akan diberikan kepada keponakannya.”Seragam yang kami kenakan hari ini saja yang dicoret,” papar siswa jurusan IPS ini.
Selain itu kata pria yang akan melanjutkan pendidikannya di Untan Pontianak ini mengungkapkan, dirinya bersama rekan-rekannya pun tidak akan melakukan konvoi dijalan. Karena baginya hal tersebut sangat berbahaya, selain itu kepolisian selalu ada di jalan untuk mengawasi konvoi di jalan.”Takut juga kalau kami konvoi, polisi sudah berjaga-jaga di jalan,” paparnya.
Hal serupa diungkapkan oleh Ahmad siswa SMAN 1 Nanga Pinoh ini mengaku, ia mencoret baju sekolahnya dikarenakan terbawa suasana kelulusan. “Habisnya teman-teman yang lain sudah coret baju, kami jadi terbawa suasana,” paparnya.
Untuk seragam-seragam yang lain, kata Ahmad, ia akan memberikan pada adik kelasnya yang lebih membutuhkan.
Sebelumnya sempat dihimbau oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Melawi Paulus mengatakan bahwa jangan sampai siswa-siswi di Melawi setelah menerima amplop kelulusan melakukan konvoi dijalan dan coret baju sekolah.Dibanding melakukan corat-coret baju sekolah, lebih baik pakaian sekolah tersebut diberikan kepada adik kelas.
“Kami juga sudah koordinasi dengan kepolisian untuk mengawasi anak-anak dalam melakukan konvoi dijalan,” ujarnya.
Paulus mengatakan sebanyak 53 siswa SMA\SMK\MA di Kabupaten Melawi yang tidak lulus dari 1.670 siswa yang mengikuti ujian.
“Semua tersebar dibeberapa sekolah, sementara untuk persentase kelulusan Melawi turun 3 persen,” ujarnya.
Untuk tahun 2014, persentase kelulusan untuk IPA sebesar 96,6 persen, SMA IPS 95,24 persen, SMK 97 persen.
Tahun lalu persentase kelulusan siswa SMA di Melawi mencapai 99,54 persen, SMK 100 persen.
Sementara itu ditambahkan Arbain Anggota Provos SiProvam Polres Melawi mengatakan untuk mengantisipasi terjadinya siswa-siswi melakukan konvoi dijalan, pihaknya sudah menurunkan sebanyak 50 anggota yang tersebar di beberapa sekolah.
Sementara itu ditambahkan Arbain Anggota Provos SiProvam Polres Melawi mengatakan untuk mengantisipasi terjadinya siswa-siswi melakukan konvoi dijalan, pihaknya sudah menurunkan sebanyak 50 anggota yang tersebar di beberapa sekolah.
“Yang kebut-kebutan nanti kami amankan secara langsung. Selain itu untuk penindakan, kami coba bubarkan saja mereka, kami usahakan secara lisan saja dahulu peringatannya,” ujarnya.(Teks/Foto: Taufiq KH)