Atraksi Tatung Memikat Para Pejabat Kalbar

SINGKAWANG – Empat ratusan tatung unjuk kebolehan di depan tamu undangan dan masyrakat yang hadir pada pertival Cap Go Meh di Singkawang, Kamis (5/3). Tatung dengan berbagai model pakaian kerajaan Tiongkok kuno sampai pakaian adat Dayak yang merupakan etnis asli Kalimantan, turut memeriahkan pestival yang dihadiri ribuan orang tersebut. Walau panas cuaca tak menyurutkan minat masyarakat untuk menyaksikan fenomena yang dilaksanakan hari ke-15 setelah perayaan Imlek 2015.
Gubernur Kalimantan Barat Cornelis MH, didampingi Istrinya Frederika Cornelis, SPd yang melepas pawai Tatung, terlihat beberapa kali merekam dan memotret menggunakan kamera androidnya bahkan sampai berdiri agar tak kehilangan moment. Begitu juga Walikota Singkawang Awang Ishak, sebagai tuan rumah, terlihat bahagia sambil sesekali meminta kepada para tatung agar tetap semangat memberikan pertunjukan kepada wisatawan.
Lain lagi dengan Kapolda Kalbar Brigjen Pol. Arief Sulistyanto yang sengaja membawa kamera DLSR dengan lensa tele untuk memotret atraksi tatung. Sementara Pangdam XII Tanjung Pura Mayjen TNI Toto Rinanto juga merekam dengan androidnya sesekali tersenyum. Terlihat juga anggota DPR RI dr. Karolin Margret Natasa yang tak ketinggalan memotret moment atraksi tatung.
Pesona tatung membuat kagum pengunjung dari berbagai penjuru tanah air. Acara puncak Cap Go Meh 2015 dimulai dengan tarian nusantara yang dipertunjukan di depan panggung utama Jl. Budi Utomo Kota Singkawang.
Menurut Wakil Sekretaris panitia Imlek dan Cap Go Meh Singkawang, Bong Wui Khong, dalam atraksinya, 400 Tatung itu sebagian besar menggunakan tandu dan miniatur. Bong Wui Khong mengungkapkan, tahun ini memang ada penambahan jumlah peserta tatung dari tahun sebelumnya. Jika tahun lalu, ada 398 Tatung, namun tahun ini ada 400 Tatung. Pada pawai tatung tersebut jalan-jalan yang menjadi rute para tatung telah dipadati oleh pengujung lokal maupun nasional yang ingin menyaksikan lebih dekat aksi para tatung.
Gubernur Kalbar, Cornelis menyambut baik pelaksanaan festival tahunan budaya Tionghoa di Kota Singkawang ini. Dia berharap festival yang sudah dikenal masyarakat luas ini bisa lebih dikenal di mancanegara.
“Kalau bisa Cap Go Meh dengan pawai tatung yang merupakan peristiwa unik ini bisa dipasarkan baik di dalam maupun di luar negeri enam bulan sebelum pelaksanaan. Sehingga dapat meningkatkan jumlah pengunjung pada festival Cap Go Meh tersebut,” ujar Cornelis.