Akibat Hutan Terbakar, Orang Utan Kabur ke Kota

SAMPIT – Kebakaran hutan mengganggu ekosistem orang utan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Hewan langka ini kabur meninggalkan lingkungannya yang terbakar. Saking bingung kabur, orang utan ini sampai masuk Kota Sampit.
Peristiwa “urbanisasi” orang utan ini menggegerkan warga di Jalan Wengga Metropolitan. Orang utan berjenis kelamin betina itu diperkirakan berumur 11 tahun. Hewan langka ini sudah berada di lokasi sekitar empat hari. Eksistensinya baru dilaporkan, Minggu (27/9).
Kemarin, petugas dari Badan Konservasi Sumber Daya Alam (SDA) Kotim dan Yayasan Borneo Orang Utan Survival (BOS) melakukan evakuasi hewan lucu ini. Mereka terpaksa harus ekstra kerja keras menangkap hewan langka tersebut.
Warga setempat, Jitu, seperti dilasnir Kaltengpos menceritakan, awalnya ada seorang warga melihat orang utan di atas pohon di bilangan Wengga Metropolitan. Tidak ada seorang pun yang berani mengganggu hewan dilindungi tersebut.
Tetapi warga malah ketakutan karena orang utan setiap malam turun dan berada di atas genteng. Akhirnya warga melaporkan ke petugas untuk menghindari hal-hal tidak diinginkan.
“Kami takut karena ada warga yang menangis tidak bisa tenang, karena takut mendapat celaka. Kami juga tidak ingin orang utan tersebut diganggu,” katanya .
Sementara Komando Pos BKSDA Kotim Musriansyah, menjelaskan, setelah mendapat laporan, pihaknya mengajak yayasan BOS untuk segera melakukan evakuasi.
Mengingat orang utan yang diperkirakan berbobot 20 kilogram itu tidak serta merta bisa diangkut begitu saja, karena harus melalui mekanisme yang tepat.
Sedangkan keberadaan orang utan ini akibat dampak kebakaran lahan yang sudah menganggu habitatnya, sehingga mereka mencari ruang yang masih terlihat hijau.
“Orang utan ini memilih di kompleks sini (Wengga Metropolitan, Red) yang masih terlihat ada hutannya. Inilah kondisi yang harus hewan langka ini terima sehingga mencari tempat berlindung yang aman,” ujarnya.